Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belajar instropeksi diri

17 Mei 2020   04:25 Diperbarui: 17 Mei 2020   04:37 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Ramadan tinggal kurang dari sepuluh hari lagi tak terasa walau aral melintang susahpayah kita berniat untuk menyelesaikannya dengan hati tabah dan ikhlas untuk menyelesaikannya dengan niat pahala dariNya.

Niat itulah yang ingin saya tekankan niat untuk menata hati dan untuk hidup yang lebih baik dengan sabar dan tawakal menghadpai keadaan yang  terjadi sekarang ramadan di tengah wabah corona yang belum ada vaksin dan obatnya, apakah kita akan menyerah dengan keadaan ini terutama kita harus beribadah dirumah, belajar dirumah dan bekerja dirumah?

Jawabnya tidak boleh menyerah karena kunci semua ini ada pada hati  kita masing-masing menyerah kalah dan pesimis hilangkan mari optimiskan diri untuk menatap hidup lebih baik setelah ramadan ini.

Belajarlah sampai negeri cina 

Ituah sepenggal hadist Nabi Muhamad SAW yang sampa kini masih relevan karena kita harus belajar dan instrpeksi diri kiri dan kemauan belajarlah yang kini harus kita tingkan belajr mencuci tangan, belajar memakai masker, belajr jaga jarak dan juga belajar empati sosial  untuk keselamatan hidup diri dan keluarga kita nantinya Belajar hidup lebih baik dan lebih sehat kenapa karena di  tahun-tahun ini dan tahun kedepan kita dan generasi yang akan datang harus selalu belajar dan mahkluk pembelajar yang lebih baik karena ramadan ditengah wabah corona ini seakan menyadarkan diri kita bahwa kita harus belajar sebagai diri sendiri dan juga mau mengajarkan kebaikan kepada orang lai untuk melawan  pandemi ini.

Waktu yang mengaharuskan kita karena semua terjadi musibah, keberuntungan dan ketidak taatan kitalah  yang membuat bencana dan tragedi selalu berulang pada diri kita selama ini tanpa kita sadari sedini mungkin.

Sekali lagi belajarlah instropeksi diri untuk melangkah dengan kepala tegak tanpa harus malu untuk belajar lagi

Wabilahi taufiq wal hidayah wassalamu'alaikum warahmatullah wabara katuh

Label: Samber 2020 Hari 21 & Samber THR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun