Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bengawan Solo, Wiji Thukul, dan Entah

2 Desember 2019   10:59 Diperbarui: 2 Desember 2019   11:12 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa yang ditakutkanku

Dan di ngerikanmu

Terjawab sudah

Bukan pabrik yang ditunggu

Untuk mencari sesuap nasi

Juga bukan tentang segarnya

Ini tentang limbah pabrik tekstil, kotoran babi dan industri ciu..kata sang gubernur yakin

Sudah lama

Sungai ekonomi

Sungai budaya

Sungai sosial

...berubah industri...serba materialistik...

Ku ingat satu kata...

...istirahatlah kata-kata....kata wiji tukul

Terngingang di otak

Dan dada...

Untuk minum bahaya

Untuk kolam tidak bisa

Untuk dan untuk apa

...

2122019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun