Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Analisa Angka Vs Hatinya Pemilih (3)

13 April 2019   05:39 Diperbarui: 13 April 2019   06:07 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisa angka vs hatinya pemilih (3)

Gencarnya survai sekedar cari data juga banyaknya analisis  yang cenderung berat sebelah antara petahana melawan penantang buat bingung pemilih adalah nyata!

Memang mereka gunakan dana dan konektifitas serta sejumlah contoh data yang diambil acak serta analisis eror pada prosentase tertentu untuk yakinkan pemilih.

Counter masifnya lewat hatinya pemilih adalah strategi jitu tanpa keluarkan dana yang berjuta-juta dan tanpa serangan fajar bermilyaran adalah nyata.

Gerakkan hati kita untuk memilih bukan karena bujukkan sesaat atau serangan fajar juga bukan tekanan kelompok sendiri (partai) sesungguhnya berat dan inilah sebuah kemenangan yang memuaskan bila kita gunakan hati kita dalam memilih kelak.

Kiranya kita bisa belajar dari kuatnya Soekarno dan Soeharto dalam merebut hati rakyat adalah nyata! mereka Memimpin sepenuh hati dan sangat langka dinegeri ini karena Generasi sekarang terutama milinea memilih karena ikutan orang tua dan ikutan kelompoknya inilah pikatan hati diperlukan untuk merengkuh mereka!

Saya menulis tentang hati pemilih sungguh tidak populer karena semua pilihan sekarang tergantung rating angka-angka yang semakin nyata membohongi hati-hati kita sebagai pemilih yang harus cerdas hati dan  pikiran kita dalam menyikapi pemilu besok.

Orang cenderung melihat betapa hebatnya analisis berbagai litbang dan organisasi yang datar dan tanpa libatkan hati karena "membela yang bayar" sungguh sebuah realita juga.

Mereka lupa hatinya yang tentukan semuanya dalam memilih atas ridhoNya.
1342019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun