Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senandung Rindu Akhir Tahun

9 Desember 2018   09:00 Diperbarui: 9 Desember 2018   09:27 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : dokpri

Pelukan iu masih terasa aku dan kamu tanpa melilhat kiri kanan melihat kami berpelukanlama dan erat.

"desember ini selaluaku rindu padamu sayang" lirih ku berucap di daun telinganya hanya anggukan kecil yang menjawabnya dan senyum yang membuat aku tak akan lupa mengenangnya.

Syahdu, gerimis mengantarmu pulang kereta itu masih menjadi kenangan abadi buatku ini tentang perjalanan cinaku padamu.

"aku selalu rindu padamu mas" rangkulantanganmu seakan tidka lepas dari pundakmu.

" ya dik" ajwabku lirih dan lirih disela kereta yang  menderu datang dari Jakarta arah  Surabaya yang mendekat dan seakan  menandakan aku dan kamu  lekas terpisahkan malam itu.

"Aku akan cepat kembali mas, bapak dan ibu dirumah akan akuberi tahu tentang kesungguhan hati  mas padaku" bisiknya pelan.

Sebentuk cincin aku sematkan di jari manisnya yang entah mengapa tidak  bisat tepat dan hanya di ingkar jari tengahnya yang bisa  di pakainya.

"maaf tentang cincin itu dik" tanyaku lago.

" tanda mas semoga bapak dan ibu tahu aku ada yang suka dan sayang di Jogja ini" katanya setangah manja  padaku.

Desember kelabu 

Semula hanya kabar bahagia yang aku nantikan seakan berubah menjadi nestapa tanpa ujung apakah harus aku  sedih selalu bila mengingat  bulan ini ataukah harus pasrah padaMu ya Allah swt semua yang ada dan hidup  harus kembaali adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun