Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Cemburu Lirikanmu

2 November 2018   13:16 Diperbarui: 2 November 2018   13:23 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alsayyid jumianto

Aku tidak berharap  memenangkan hatimu saat ini walau kutahu kamu mengharapkannya, ini tentang rasa yang membuatku semakin rindu padamu, dalam hati yangterdalam yang tidak pernah bisa akuungkapakan dalam sedert kata di tuts laptop ini.

"mas dedekku cantik to?" tanya mu lewat medsos itu

"ya " jawabku singkat 

" ini tentang kita mas" tulisnya lagi

'tentang apa ?' tanyaku lagi

" lihat manisnya dedk ini dan cantik sepertinya mas  lupa ya?'kejarnya padaku

"cantik dan manis " jawabku sambil aku bubuhi smile di komentarku

sepi, suasana menjadi sepi aku tidak tahu kenapa

'angin diluar kala itu hujan hanya mas dan akulah yang ada disana sementara kilat menyambar lampu rumah itu mati mas dan aku  tidak  tahu sepagi itu aku bangun dalam pelukanmu" katanya klise

"itu masa lalu "jawabku singkat

"masa lalu yang membekas dan bayi ini aku beri namamu mas" katanya lagi

"aku...nama aku...aku tidak percaya" jawabku singkat

"percaya aku masih sayang banget padamu" jawabnya lagi aku semakin kagaet 

:maaf aku bukan kekasihmu lagi" sergahku

"perasaan ini tetap aku miliki mas walau jauh kamu disana sudh bahagia dengan yang lain" sesalnya padaku

Aku tidak bisa berkata-kata lagi kecuali menyudahi chat di medsos ini, dulu sering kami chat dan jumpa darat itulah awal kami bercinta tetapi takdir menghedaki lain, kami berpisah baik-baik karena cinta kami tetap abadi.

"ini bukan masa lalu yang aku harus buka karena bisa membuka semuanya" aku bertekad untuk menutup masa lalu ini walau perih didada ini

#Cemburulirikanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun