Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejakmu Tidak Bisa Terhapus

30 Oktober 2018   12:21 Diperbarui: 30 Oktober 2018   12:24 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

alsayyid jumianto

Apakah harus aku melupakan

segala pahit bagai empedu ini

yang pernah aku alami

biar burung besi itusatu-satunya yang jatuh

menimpa asa

dan sedih di sudut-sudut hati yang mereka cintai

ini bukan takdir

karena manusia merencana Allah swt yang maha mengaturnya

mesti aku harus bertanya

bukan salah aku dan mereka

ketika sang pencipta berkehendak

karena mati 

adalah nyata

ini rahasiaNya

tetapi apakah harus

merapal  mati

mengeja kembali  mengapa harus terjadi

30102018turut berduka kesekiankalinya untuk korbanpesawat lion air 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun