Alsayyid jumianto
https://wwwh.kompasiana.com/alsayidjumianto/5bc8a70fbde5753d0132dce6/truck-hantu-2018
sebuah Prolog
Sebuah asa  mengharuskan aku menulis ini tentang fakta truk yang menghantui kami tentang sebuah bidang tanah kas desa yang akhirnya sunyi setelah bertahun-tahun lamanya di gunakanuntuk tempat parkir truck-truck antar kota mendadak sepi dan sunyi kala  sebuah peristiwa menjadikan sebuah truck  menjadi hantu, dengan sopirnya yang tanpa kepala, inikah yang  membuat begidik sebagain pinggiran desa kami dan mengapa harus ada truck hantu karena sebuah peristiwa  kriminal yang mengawalinya seakan menbuat aku luruh dan kami sedikit takut bila melewati bekas parkiran dan terminal bayangan ini.
Sungguh memulai adalah hal yang sulit karena cerita ini  hanya berasal dari mulut kemulut, walau kadang faktanya tidak bisa di logika dan logis lagi tetapi truck hantu adalah nyata!Â
"kami tidak bisa menghindarinya mas waktu itu kami mencoba menyebrang jalan ini tetapi truk itu tiba-tiba datang dan ngeblong lampu merah" kata seorang saksi
"menerobos dan menabrak sembarang orang?" tanyaku kaget
"benar waktu kami kejar dan lihat, kami lari dan tidak mau mencegatnya" tambah mereka lagi
"ini tentang kenyataan to?" tanyaku pelan
"kami lihat fakta mas..."seseorang melihatku mencoba meyakinka aku
"tronton atau .truk  bak kayu?" selidiku lagi
"tronton mas dan ... sang sopirnya mas.." dia serasa tercekat di mulutnya mencoba menceritakannya padaku
"sopirnya tanpa kepala" seseorang menyahut membuat kami kaget
"fakta atau guarauan ini? "aku berbicara keras pada mereka
"tidak tahu..." mereka menyebar
Korban berjatuhan banyak mobil pribadi banyak yang penyok adalah fakta aku diam membisu, tidak ada hantu kok mengendari truck tronton lagi sebuah kyalan saksi tingkat absurd batinku tetapi kenyataan adalah banyak mobil yang coba menghindar celaka diperempatan persawahan desa kami itu...
Truck hantu itu ada atau....
Daftar ini
1. Lahan desa
2. Faka dan ilusiÂ
3. kemana truck hantu itu
4. kopi malam
5....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H