Ngeri dan tidak habis pikir pergolakan politik itu menimbulkan suatu kenyataan yang pahit dan menyedihkan dan banyak orang yang langsung dieksekusi di masukan luweng itu dalam keadaan hidup-hidup benar adanya dan inikah yang dinamakan"hantu-hantu' Â yang masih berkeliaran kala itu adalah benar adanya.
Sedikit aku mendapat informasi benar adanya simbah-simbah para orang tua sangatlah tahu dan gentar tetapi  kenyataan ini hanya tersiar dan terbuka konon dan dari mulut kemulut adalah benar adanya, karena katakutan pada pemerintahan kala itu yang  tahupun akan tutup mulut sampai 32 tahun dan yang mendapati keluarganya juga di garuk dan dieksekusi diluweng-luweng itu juga akan tutup mulut tidak bisa dan berani mempertanyakan takut di ciduk juga kala itu.
Kopi malam ini seakan membukakan mataku bahwa tragedy apapaun alasan apapaun tidak boleh terulang lagi dan sungguh menyedihkan akibatnya karena semua berujung pad akuasa dan kekuasaan dan inilah yang membuat aku dan kamu lupa bahawa kuasa dan kekuasaan itu harus di landasi ikhlas dan takwa kepada Tuhan yang mendasari pada kita untuk menjalankan amanah rakyat sepertinya kita lupa di apakah kita harus mendahulukan logika tanpa akal sehat untuk  meraih kekuasaan dan berujung tragedi.
Ataukah kita mengedepakan okol dan nafsu kuasa yang membuat kita naik sesaan dengan mengorbankan hati dan juga nurani bahkan nyawa rakyat adalah kenyataan yang harus kita hindarkan berlajar dari sejarah kelam yang pernah ada di negeri ini, luweng pun jadi saksi betapa kuasa dan kekuasaan pernah  berujung tragedi di negeri ini.
Tetap waspada!
#cobarenungkanjanganterulanglagi
Alsayyid jumianto
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI