***
Tahun 2018 ini ...
Sampai perjumpaan dengan mas Adi kembali sejak Pak Harto jatuh 1998 kemarin  kami berjumpa lagi dan sedikit nostalgia tentang tempat bermain dan juga tempat mencari air kala kemarau tiba kok kala itu di tutup tidak boleh di ambil dan apalagi didekati oleh kami.
"Dik tidak usah di pikirkan itu jawabanya sudah ada," jawab mas Adi yang sekarang menjadi perangkat desa di desa kami ya tempat kami lahir.
"Tidak usah dicari jawabanya ok kita tidak usah mengenangnya lagi sekarang sudah dibuka untuk tempat wisata dan demit-demit  ya hantu-hantu itu sudah  tidak ada sekarang adanya tempat wisata sussur gua dan uweng yang ramai dan banyak pelancongnya setiap hari" terang mas Adi padaku lagi.
"Tentang hantu apa itu?" tanyaku
Mas Adi menghela nafasnya dan aku  lihat wajahnya sedikit ragu untuk menerangkannya padaku
"Begini, konon luweng-luweng itu tempat mengeksekusi para tapol partai terlarang kala itu," sedikit membuka pikiranku, luweng itu benar di gunakan untuk membunuh orang, ngeri batinku membayangkannya.
"Tidak usah dibahas lagi ya dik," lanjut mas Adi padaku
"Oh pantes simbok tidak boleh mendekat apalagi bermain ke sana kala itu," jawabku polos
"Benar simbok kita melarangnya karena "berbahaya" dan kita masih kecil kala itu, tetapi ini nyata banyak saksi dan pelaku yang masih hidup bercerita pada aku dik," imbuh mas Adi padaku lagi.