Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Reformasinya Mana?

7 Maret 2018   19:56 Diperbarui: 7 Maret 2018   19:59 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai Re ( Re) formasinya mana?

Al sayyid jumiantoHujan maret ini sengaja membuat hari bertambah dingin di negeri ini, sebuah kemenangan kembali tercipta belaajr dari menangnya gugatan sebuah partai terhadap Kpu dan disyahkannya menjadi partai peserta pemilu  seakan menasbihkan bahwa reformasi 1998 ya dua puluh tahun yang lalu hambar jadinya karena konon ada "bau cendana "  dari beberapa partai yang lolos sudah bukan rahasia umum lagi dan inilah buktinya gerbong re (re) formasi seakan menemukan titik nadirnya siklus 20 dan 30 tahunan membuat kita terbuka dan inilah mengapa saya kan mengulasnya karena kubur para pahlawan reformasi belumlah kering benar, luka-luka juga belum pulih benar karena terhampar dendam kuasa dan kekuasaan membuat rakyat sekarang menilai " kok  ngono?" sik tokoh reformasi dan aktivis saja bisa masuk bui puluhan tahun karena kejerat korupsi?" ora lucu ini benar adanya di negeri ini.

Saya rasa bukan saya yang berguman begini karena sekarang nyata " sing alok yo gelem" benar adanya karena kuasa dan kekuasaan sangat menggiurkan bahkan seseorag itu telah kaya lahirpun akan mudah mencapai kuasa dan kekuasaannya dengan hartanya berlimpah tanpa tahu untuk apa dia meraih kursi itu!

Tahun 1998 sampai 2018 adalah rentang apa yang saya namanakan" membuka cupu dan kotak pandora" dan inilah yang direbutkan oleh partai yang konon reformis dan nyatanya kotak pandora ini seakan serperti menemukan harta Qorun semua menjegal dan menikung demi kuasa kekuasaan dan juga ambisi kekayaan duniawi mereka sungguh naif adanya!

Kembali kepertanyaan  artikela saya ini partai reformasinya mana?

Sudahkah rakyat terhibur oleh badut-badut politik kita?

Sudahkah rakyat tersenyum tulus karena inilah ebagai puncak siklus 20 tahunan negeri ini?

Benarkah  partai yang ikut pemilu benar-benar memperjuangkan nasib rakyat?

Apakah kamu tahu partai reformis itu bebas KKN dan korupsi berjamaah? Sebutkan!

Lima pertanyaan ini tidak saya jawab terserah anda pembaca yang jawab yang saya ajukan dan tanyakan adakah partai reformis itu di negeri ini? Wacanakah?

Kenyataan terkini

Banyak partai yang didalamnya ada unsur pejuang reformasi tetapi tertikung dan tersandera karena ulah ambisi kekuasan dan kuasa mereka dalam memperkaya diri mereka dan menghidupkan KKN gaya baru dalam partai diri mereka rakayat jangan di bohngi sebutkan partai amna yang ikut pemilu yang benar-beanr bebas dari KKN gaya baru ini? Jawabnya tidak ada yang bebasa dari KKN gaya baru bahkan partai baru sekalipun inilah kenyataan dan rakyat kita jangan mudah di bodohi oleh kaou, uang dan janji mereka adalah nyata!

Maling teriak maling adalah kenyataan perpartaian sekarang saya bukan mengumbar negatif tingking tetapi KKN gaya baru nyata dalam siklus 20 tahunan negeri ini semakin nyata inilah praktek yang tidak kita sadarai dalam mengurus negeri ini dan mengapa saya menulis ini karena saya berharap negeri ini benar-benar bebas KKN seperti waktu isyu ini di dengungkan kala Orde Baru jatuh dan inilah harapan yang ternyata berbalik mereka yang menolak KKN sekarang membuat KKN baru bahkan dalam pemerintahan sekarang ini adalah kenyataan yang ada!

Mas ikutan partai  sesuatu ini bagus lho kata temanku

Pemimpinnya siapa?

Bapak x sekjennya anaknya

Inilah kenyataan yang ada rakyat sekarang semakin pintar lho walau menggunakan orang lain sebagai jagoan tetapi partai"keluarga" ini ada  dan inilah mengapa reformasi saya anggap" gagal" dalam kehiudpan politi jelan "gawe beasar" pemilu raya adan pilkada serentak ini tahun 2018 dan 2019 ini.

Harapan

Kita harusnya bisa mawas dan memilah  bila mau ikut partai dan memilih partai bebas KKN kah?

Adakah salah satu pengurusnya  mantan napi korupsi?

Adakah pengurusnya loyal?

Pertanyaan klise tetapi nyata sekarang orang yang dulu menolak KKN sekarang menumbuhkan KKN di partainya

Orang yang dulu menolak Korupsi sekarang ikutan korupsi!

Pertanyaannya sekarang partai reformasi itu kemana??

732018yogyadalam hujan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun