Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Soehartoisme", Aku dan Kamu

29 September 2017   22:01 Diperbarui: 29 September 2017   22:16 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soehartoisme, aku dan kamu (intisari.grid.id)

Isu bangkitnya pki dari alam kubur ternyata bukan isapan jempol sejak reformasi 1998 dulu,

apakah mereka angkat senjata?apakah mereka mendirikan parpol pki baru? jawabnya tidak!

tetapi kita harus tetap waspada....

Tetapi kasus testimoni "saksi hidup "kekejaman orde baru di sebuah lembaga hukum dan berujung "serbuan" massa seakan ada garis liniernya dengan upaya panglima TNI untuk memutar kembali film penghianatan g30spki diseluruh intiuisinya ada benarnya, walau ada kasak kusuk dari berbagai pihak "tidak berkenan" atas pemutaran film tersebut sang panglima tetap "biarkan anjing menggongong khafilah tetap berlalu" inilah langkah pembelajaran dari TNI dengan film yang patut diapresiasi untuk awas terhadap pki.

Ideologi bagaimanapun tetap bisa hidup walau sang maestro sudah tidak ada, taruh ini bukan membuat takut atas "hantu pki" tetapi nyata sejak reformasi ini hilang sudah pendidikan pancasila dan karakter karena P4  di identikan dengan paham Soehartoisme, padahal inikah jarum yang berputar kekiri? Nawacita dan trisakti adalah inti revolusi mental ala presiden ketujuh ini dan tampaklah ajaran Soekarnoisme di doktrinkan lagi syah-syah saja, maaf saya tidak membahas ini, tetapi bulan september ini seakan sejarah kelam bangsa ini terkuak kembali dan menjadi wacana lagi karena sebuah film janur kuning, jakarta1966 dan pengkhianatan g30spki sebuah kultus individukah terhadap soeharto? jawabnya bisa tidak, apakah film tentang tokoh dan presiden, film kartini, film cokroaminoto ini juga kultus individu? jawabnya sama tidak, karena cuma seni outobiografi lewat  film saja itu jawaban saya.

Saya yang hidup era soeharto seakan tidak percaya sampai begini takutnya pihak tertentu atas suatu film ini?

Jangan-jangan ini ada hubungannya dengan upaya perjuangan HAM dan upaya pembersihan dan pelurusan sejarah kelam ini? jawabnya tanya pada ahli sejarah saja! klise memang karena upatmya penghilangan ajaran Soeharto dan prestasi juga penghadangan ataa usulan Soeharto jadi pahlawan nasional indikasi bahwa "mereka balas dendam sejarah" ada benarnya. Waktulah yang berbicara karena sejarah sedang berputar kekiri dan jasa beliau patut" dilupakan" oleh pihak-pihak tertentu atas nama  reformasi ini.

Sejarah tetap mencatat dengan tinta emas  bahwa Soeharto adalah pahlawan melawan komunis yang berupaya mengganti Pancasila adalah fakta.

Fakta sekarang sejak "perang kembang" sampai hari ini "perang" ajaran Soeharto dan ajaran Soekarno inilah pada puncaknya sejak reformasi 1998, karena 2019 kelak ajaran siapa yang rakyat pilih semoga tetap ideologi pancasila yang mereka dukung, karena setiap isme (ajaran) ada nilai baik dan buruk tergantung kita yang mau dan pilih, terbukti reformasi sekarang masih ragu untuk mencari pemimpin sekelas Soeharto apalagi sekelas Soekarno inilah pekerjaan rumah kita sekarang.

Karena tokoh reformasi 1998 dulu yang teriak anti KKN dan sekarang malah melakoni sendiri jadi orang ter KKN dan yang maaf inilah dunia terbalik yang teriak maling jadi maling, sungguh september inlah kita interopeksi diri tentang semua ini, mari tetap Pancasila dan NKRI kita pertahankan serta tetap Indonesia!

#alsayyidja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun