Perebutan kuasa dan kekuasaan 9
:Al-sayyid jumianto
Dentang itu kembali
Riuh rendah politik membuatku bertanya
Apakah harus lembaga hukum berpolitik?
Siapakah yang bermain politik DPR atau lembaga anti korupsi itu?
Maaf sebelumnya cerita ini tidak akan aku tulis tentang kedua lembaga ini, tetapi apakah kamu tidak sadar perburuanku kali ini menemukan sesuatu yang aneh dan nyata.
Fakta bahwa lembaga hukum bahkan pemegang jabatan hukum sekarang nyerempet politik bahkan "berpolitik" terang-terangan ada benarnya.
Perburuanku kali ini tetap berlanjut dan menemukan suatu jeda keadaan bahwa kita tetap memburu keadaan yang benar bukan aku sok moralis tetapi nyata.
Satu hari aku melihat ada seorang wanita paruh baya dimusim panen ini berjualan minuman dawet untuk para buruh, tekun menunggu rupiah demi rupiah, bahkan ada yang memberinya gabah tukar dengan dawetnya, inilah kehidupan rakyat kecil yang sempat aku buru mereka lepas hingar bingar politik dan kekuasaan diatas sana.
"Berapa segelas?" Tanyaku padanya.
"Dua ribu mas, kalau nambah seribu saja"jawabnya sambil menuang dawetnya dengan cekatan.
Sungguh aku iri dengan ketabahan dan ketekunan hidupnya yang selalu mencari hidupnya disetiap harinya, aku manusia biasa dan sama denganmu.
Bukan sok moralis atau sok suci aku sama denganmu, semua hidup ini, kadang lurus belok-belok hidup ini apa adanya aku sangat takjub dengan wanita paruh baya itu yang gigih dalam hidupnya
Sekali lagi aku sebagai pribadi sangat berharap lembaga hukum jangan ikutan ranah politik benar adanya.
Sekali lagi sungguh hebat penegakkan hukum dinegeri ini sayang sungguh oknum-oknum saja yang "bermain "dan sungguh pantas mereka ditangkap lembaga korupsi itu.
Perburuanku tetap berlanjut ...
#alsayyidja1592017