Waktu tak kembali
:Al-Sayyid Jumianto
Senyum itu semakin membuat terasa teriris sembilu hatinya, tangan itu pernah digenggamnya erat seakan tidak pernah dilupakan.
Canda itu pernah terlalu di masukkan hatinya sehingga amarah dan senyum hambar tetap diterimanya walau kelu dirasanya.
"Aku tak ingin mas sedih" harapnya padaku
"ini tentang rasa hati" jawabku sedikit sendu
"jangan pernah menangis" pintamu padamu
"aku tidak akan menangisimu" jawabku lagi.
"jangan bohongi aku masih ada yang cantik dari pada aku" lirih masuk rasaku yang dalam.
Kembali lagi dilihatnya semua yang pernah ada di hatinya ini, foto, rekaman video, arsip dilini massa, media online dan blog seakan kembali nyata.
"semua akan menjadi nyata aku akan pergi karena itu harus" pintanya padaku.