:Al-Sayyid jumianto
Pisau itu diasahnya lagi semya tentang niat tulus membantu orang lain gotong royong kalau dapat uang adalah sebab lain dari apa yang dinamakan bekerja untuk membantu orang lain yang kerepotan walau upahnya berbentuk makanan dan barang lain.
"mas besok saya ajak kerumah juragan pasir  mumpung idul adha beliau mau memotong tujuh kambing" ajak mas No padaku.
"aku sudah tidak punya pisau yang tajam untuk kuliti kambing mas No "jawabku lirih.
"nanti tak pinjami tetapi pisaumu diasah dulu" kata mas No.
"mas tidak kerja po?" suara istrinya menggetkannya.
"nunggu No "jawabku pelan
"jagal sapi atau kambing? Â paling nanti cuma dikasih jeroan, kepala dan kulit " keluhnya padaku.
"ya rezeki to semua hanya kita harus bersyukur to?" katanya penuh pengertian kepada istrinya.
"ya..pakne.." jawabnya sendu.
Idhul adha ini memang berkah baginya dan teman seperjuangan hari ini bisa memotong lebih dari satu binatang korban dan akan dibawanya bukan sekedar daging juga bonus uang untuk istrinya dirumah.
Mas No datang menjemput,
"langsung ke masjid sebelah kampung, sesudah luhur ke kantor seberangnya kita potong sapi"
terangnya padaku tentang Standar Operasional Pekerja jagal hari.
Jagal pekerjaan turun temurun dari ayahku dan aku mau tidak mau meneruskan profesi "pencabut nyawa" ini bukan demi rupiah atau deni daging tetapi ini demi perut anwk istriku dan juga demi menjalankan syariat agama supaya halal. Profesi yang entah mengapa setiap orang bilang menakutkan tetapi hanya niat pahala dan ridho Allah swt yang membuat aku bertahan untuk profesi ini ada benarnya.
#cerpensingkatalsayyidja292017jagal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H