Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Drama

Rencana Pembunuhan

14 Juli 2017   12:49 Diperbarui: 14 Juli 2017   13:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak tahu waktu ternyata berjalan cepat semua disini seakan jam berlalu tanpa arti, semua gelisah dan resah takut kedok dan belang mereka terkuak lagi oleh sang saksi ini. Saat kebingungan ini menyeruak semua emosi tak terkendali dan semua dendam serta atas nama kepatuhan akhirnya tidak tertahankan lagi.

"bila tidak kita laksanakan maka kendil nafkah rejeki kita hilang" keluh pejabat paling bawah ini.

"kalau tidak dilaksanakan hukumam dan bonus datang serta melayang"takut dan harap cemas.

Apakah kamu tahu setiap tindakan ada niat demi keuntungan sendiri inilah kenyataan yang ada.

Semua bertekad untuk menghilangkan dengan segala aksi dan cara sang saksi tidak bisa mati karena mempunyai nyawa ketujuh konon. Semua pejabat heran dan jengah takut dibuka belang dan borok mereka.

#rencanapembunuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun