*oto kritik kampanye pilkadal..:)
Sukses 212 patut disyukuri dan penangkapan 8 otang yang diduga makar (beda persepsi) dengan pemerintah juga tidak mengagetkan khalayak. Entah setingan atau kebetulan 8 orang makar ini ada 8 profesi yang dibidik ada seniman, politikus, penyanyi, guru dan ahli TI, membuat prehatin, jangan korbankan diri bila masih lemah link dan jejaring nyatanya!
Saya tidak akan bahas isyu kedua diatas yang saya bahas satu
Orang sekarang menilai pada keblasuk orang kaya cari jabatan publik, orang pns , tni lepas jabatan untuk ikut pilkadal bupati, gubernur.
[caption caption="Alsayidja.dok"][/caption]
dan walikota, inilah fenomena aneh, bahkan guru,dosen, juga pada edan raih jabatan ini dengan konsekwensi kelihatan kekayaannya, kelihatan jumlah istrinya kelihatan jumlah simpanannya, kelihatan bisnisnya.
Bahkan seseorang yang sudah non aktif bisa diangkat jadi pejabat lagi, lebih aneh mantan napi, terpidana, bahkan tersangka bisa senyum mengikuti rebutan jabatan ini.
Pertanyaan kedua kemana orang baik kok banyak yang tiarap?
Mereka ada dan tidak ambisius dan mereka tahu diri, malu rebutan kok kursi cuma jadi pelayan, ya pembantu rakyat, bukan ambisius seperti yang menghalalkan segala cara, wong sudah di LP saja bisa dilantik, lucu banget negeri ini!
Pertanyaan ketiga siapa orang gila jabatan itu?
Lihat saja orang yang(blusukan) walau setingan, bermuka baik, dan entah semoga tidak pura-pura baik !
Incumbent dan pesaingnya masuk pasar! Inilah orang"gila" nampaknya benar ada, di pasar membeli ya pura-pura empati dan untuk mencari jabatan saja goalnya
"Okeh wong edan turut pasar!"
Fenomena aneh karena sekarang bahkan mantan penjahat saja bisa mencalonkan diri. Inilah susahnya cari pemimpin diera "keterbukaan,," dan era digital ini!
Sekarang milih "jenang atau jeneng?"
Terserah anda!
#oleh al-sayyid jumi anto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H