Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pathok Bandara, Sebuah Novel (44)

27 Juni 2016   15:46 Diperbarui: 27 Juni 2016   17:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"aku tahu mbok sebelum mesin-mesin bego, traktor itu  menghujamkan paku bumi pada bumi kita ini"

"pasrah nduk sing kuasa ya begini, pasarah pada Allash swt"

"tetapi aku tetap tidak mau nurut pada pakdhe mbo"

"aku tahu kerasnyahatimu sama dengan bapakmu"

Memang bandara ini akan segera di lanjutkan proyeknya demi rakyat konon katanya demi mengangkat kehidupan rakyat di kabpaten kulon kali prekasas

dan inilah mega prestesius yang membuat hati dan perasaan menghujan, sakit dan duka sebagai pengorbanan dari rakyat demi mega proyek ini rasa yang

tidak bisa di beli dengan harga tujuh trilyunpun rasanya, dalam penghujung ramadahn yang mengelisahkan dada ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun