alsyidja.paint
#TantanganMenulisNovel100Hari
Cinta (5): kehadiranmu
Sendiri dengan dua anak kadang menyesakkan diri betapa kadang rasa kangen muncul tiba-tiba, hanya do’a yang aku berikan padamu mas, danku hampir tidak bisa melupakan dalam do’a-doa’ yang aku panjtakan untuk menghibur dan membuat hati kembali kuat tanpamu adalah benar adanya.
Angin
kadang datang semilir
kadang membawa panas
kadang membawa hujan
kadang membawa badai
inilah karuniaNya
yang harus di syukuri
dan dinikmati
sebagi tanda kehidupan
bukankah hidup sepeti angin
ya kadang susah
kadang gembira
kadang
dan kadang…entah
april2016, aku masih dijogja
“kalau aku yang dulu, mama tetap aku cintai, berikanlah cintamu dan cinta mami pada kedua belah hati kita” seperti pesan yang aku sadari.
“lalu aku harap mama tidak sendirian dalam mengarungi dunia ini yang penuh aral dan rintangan di mana saja, terserah..”
“mas apa ini ko puitis banget?”
“terserah jangan lupa cari iman yang baik buat anak-anak kita bila kelak aku mendahuluimu”
”mas aku tidak tahu ucapanmu itu”
Aku diam disini bukan hanya canda tetpai isyarat yang merupakan apa aku tidak mau tahu dan mengingatnya kembali, aku mau lupakan tetapi denyar dalam kepalaku menjawabnya harus di lakukan!
Hidup memang harus memilih dan ini juga mencari rahasiaNya yang pasti, bahwa setiap yang bernyawa akan mati, benar adanya, tetapi kita bisa memilih hidup yang lebih baik, adalah keahrusan.
Takdir harus disesali mendalam bukan begini, bagiku inilah cobaan yang paling berat setelah kehilangan kedua orang tuaku ya kehilangan mas Harun yang mendahului kami yang baru mulai emrangkak kehidupan yang lebih baik, agaknya mampu membuat hati ini mupus tetapi apalah kesedihan yang larut, aku mencoba bangkit dan naik menajdi diri sendiri ibu, dan men jadi bapak bagi kedua buah hatikuadlah kenyatan yang ada dalm pikiran dan hatiku kadang aku juga repot sendiri dan inilah mereupakan batu ujian yang kuanggap sebagi peenbus dosa ku yang selalu tidak bersyukur atas kehidupan yang lebih baik ini dan inilah mengapa mas Harun wanti-wanti, ya mengingatkan akan kehidupan yang serba sementara di dunia yang fana ini.
Ketika mas genteng itu datang walu dalam angan sepertinya embun pagi menetes di ahti ini dan memnag apakah harus aku mengahrap cintanya kembal, karena penghianatan cinta kami dulu, aku menjadi ragu, sepertinya hatiku meulai gundah memikirnya, dan inilah mengapa logika aku terjungkri balik , bukankahkamu sendiri yang membuat cintanya hilangd an terhapus dalm memori cinta ini?
Aku hanya diam memikir apakah ini yang dinamakan serba mungkin, tetapi bukankah manusia juga punya gengsi yang entah harus ditutupinya dengan ego dan perasaaan mau menang sendiri dan cenderung menyalahkanorang lain itulah manusia dan itu juga manusiawi daln hidup nyata ini.
“benar adia sahabat mu mbak? tanya Yuanita padaku
‘lebih dari sahabat…dekat”
“seberapa?”
“segini” samba aku memegang dada ini
“dalam hati mba?”
“terdalam..”
“mengapa?”
“jawabnya bukan seharusnya…”
“cinta..”
“ha ?, serius ini?”
“tidak harus memiliki to?”
Yuanita diam seribu bahasa, aku juga diam
“kadang sulit..”
“menentukan kan?”
“atau menolak bila cinta datang”
Yuanita diam coba mengerti aku
“yun kadang hidup tetap harus memilih”
“walau kadang pahit”
“benara itu”
“dan kadang tidak sesuai hati nurani kita”
“membawa hati juga…”
“sulit itu tentang cinta “
“cinta yang harus membuat hati gamang?”
“benar itulah namanya gamang yang membuat keputusan”
“menyakiti satu hati dan membuat..”
“hati yang lain gembira”
“membuat putus asa dan patah hati”
“itulah yang aku buat dan aku tidak tahu sebabnya”
“jelas …patah hati yang dalam”
“menyesakkan dada “
Yuanita agak paham dengan curhatanku
“jadi benar ini kehedak dan konsekuensi ..”
BERSAMBUNG
NOVEL BUKU BIRU
AL MURU'AH SAYYID JUMI ANTO
NO.62
JUMLAH KATA 558
cerita yang kemarin :http://fiksiana.kompasiana.com/alsayidjumianto/buku-biru-46-tantangan-menulis-novel-100-hari_572467b81293739c1b8b25dd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H