[caption caption="alsayidja.paint"][/caption]Cerita yang kemarin :
Hari yang penuh tanya (3)
Mas To bener suka guyon dan seneng buat kopi sendiri bagiku sperti ayah yang suka guyon dan satu sama tegas bila ada suatu bentuk perilaku yang kurang berkenan darinya, pernah aku baru tiga hari di warnet ini ada segerombolan orang yang agaknya mabuk dan aku di minta uang oleh tiga orang yang mengendarai dua motor, oleh mas To di hardik dan ada yang sempat di cengkiwing ya di angkat kerah bajunya dan hampir di tempelengnya lalu mereka pada lari terbirit-birit, lha bagimana tidak mas To adalah seorang yang punya kepandaian bela diri pernah membela Jogja di pecan olah raga sekarang jadi satpam di tempatku nasib, tetapi ya tetap beginilah dunianya yang serba seram dan mampu mengendalikan bentuk kesisengan dan bahkan kejahatan dengan kemampuannya bela diri.
“memang kopi kokap enak ya mba Biru?”
“kok tahu mas?”
“updatean status teman saya..”
wah aku jadi malu nieh ketinggalan info aku coba menjawabnya dan aku benar dia percaya padaku
“ya enak mas , bukan kopi kokap, kopi Menorah”
“beda ya?”
“sama hampir sama”
“bedanya apa?”
“karena di tanam di sela pohon kakao maka rasa coklatnya ada “
“kok bisa?”
“bunganya saling mempengaruhi kali..”
“oh baru tah besok kalau pulang aku dibawakan ya?”
“ oh ya boleh mas” aku jawab sekenanya dan dia pergi meninggalkan meja ini aku diam benar kala itu kata bapak kopi di Menoreh memang beda rasanya tidak usah di campur coklat sudah terasa coklatnya
Tidak mungkin setiap usaha akan lancar kadang warnet tempatku kerja harus tutup seharian karena listriknya mati, dan untuk ini pak lik beli genset walau kecil bermanfaat juga.
Kadang aku menerima ketikan kecil-kecilan juga membuat surat undangan dan bahkan membuatkan surat lamaran kerja aku baru tahu juga pernah aku di buata kaget seorang tua yang datang kewarnet dikiranya ini aalah warung makan warteg! aku jadi ketawa bila mengingat kejadian ini.
Kriing Hpku bordering aku lihat nomor bapak dan aku yakin ada sesuatu yang akan dibiscarakan dan aku baru tahu mengapa bapak malam begini menelepon waktu aku sedang kerja lagi.
“assalamu’alaikum bapak”
“walaikumsallam nduk, masihkerja ya?”
“nggih pak, bagaimana kabar pak simbok sehat to?”
“yo nduk, iki sehat kabeh, yo lagi panen kambil tadi”
“ hujan begini kok di panen pak?”
“tuh yang jual kelap aparut mendesk ya biar saja”
“murah pak?”
“sak mono nduk, hanya bsegitu harga desa nduk..”
“pak, pengen bali, mau pulang kangen simbok, dirumah pak?’
“rewang, ikut membantu kesanana nyewu mbokde prapto… he kae, itu Risma teman sekolahmu dulu mau kendahan, menikah besok minggu “
“aku diundang pak?”
“yo benar..ini undanganya maka kamu saya telepon ini”
Aku senang baget dengan rencana pernikahan Risma ini m lha teman sekelas sekarang amau menikah
“kok diam nduk?”
“oh dapat orang mana?”
“dapat orang kaliagung sentolo, pertambangan di Kalimantan kerjanya”
“wah bisa semoga bisa kepernikahan risma, seneng aku pak”
“ya sudah nduk ,,,”
“nggih pak” bapak menutup teleponya
Aku jadi ingat bahwa Risma memang cantik dan aku kala itu akrab denganya karene teman sekelas kesukaan aku dan dia sama soto di depak sekolah kami dan aku masih ingat jelas dan selalu ditambahnya saos dan sambel yang banyak adalah hobinya sama dengan aku.
Risma
semoga bahagia selalu
dengan pasanganmu
yang setia
sampai ujung dunia
kelak
abadi selalu
amiin
2042016
BERSAMBUNG
NOVEL BUKU BIRU
AL MURU'AH SAYYID JUMI ANTO
NO.62
JUMLAH KATA 534
-NOVELBUKUBIRUALSAYIDJA-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H