Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Buku Biru 30 [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

12 April 2016   21:38 Diperbarui: 12 April 2016   21:46 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana ceria penerimaan mahasiswa baru yang bersamaan dengan dies natalis di kampus itu membuat keceriaan bertambah banyak ada rasa yang entah tidak bisa kau bayangkan, kebanggaan tentang hari yang tulus untuki menjadi mahasiswa!

“mengapa anda mau menjadi guru?” bentak  kakak kelas yang menjadi panitia ospek kala itu

“menjadi pendidik”

“non sen semua kembali ke harga diri dan hati kita, professional guest, cari uang!”

“ya kami benar supaya dapat kerja yang layak”

“hai kamu bohong kalian menjadi guru karena bayaran dan iming-iming jadi PNS, betul atau betul?” garang kakak panitia ini yang baru ku tahu bahwa dialah yang menjadi ketua senat di kampus kami ini , namanya  juga tegas Ponidi!

“kalian harus sedemikian hebat dan harus kami camkan, buatlah bangga kedua orang tua kalian bukan kuliah dan pulang tanpa membantu kedua orangtua kalian”

“tahu kak” kami spontan menjawabnya dan kami tahu orasi yang hebat, sampai kami tahu mas Ponidi sekarang menjadi guru di Purworejo dan denger-denger dapat orang sana dan pernah mencalonkan anggota DPR walau tidak jadi tetap dia istiqomah menjadi guru, hebat dia menjadi ketua senat waktu itu bisa mengobarkan semangat pantang menyerah kami.

Gengsi dan itulah yang aku tahu semua anggota senant di kampus ini sok lagaknya dan selalu menang sendiri bahkan menantang kami

“bila kalian tidak suka atas omongan kami terserah mau ngeyel atau menantang debat kami persilahkan” kata seorang anggota senat yang aku tahu  adalah kakak tingkat kami,  sombong batinku, waktu itu dan kini masih aku ingat selalu.

 

BERSAMBUNG...

 

BUKU BIRU

 

AL MURU'AH SAYYIDA JUMI ANTO

NO.62

JUMLAH KATA : 629

 

-NOVELBUKUBIRUALSAYIDJA-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun