Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Buku Biru 26, [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

8 April 2016   19:31 Diperbarui: 8 April 2016   19:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="alsayidpaint"][/caption]

cerita yang kemarin 

Yuanita selalu ceria walau aku tahu dia tidak selalu awet bila punya  kekasih hati, umurnya sudh hampir tiga puluh tahun, tetapi badannya yang agak gemuk menarik hati para lelaki yang selalu mendekati  lewat medsos dan perkawanan, banyak teman yang  kepincut pada gayanya yang sok akrab dan  ceplas ceplos.

“Bu sudah datang ini? “ tanya teman guru lain pada datang dan absen di meja kecil sebelum masuk ruang kantor kami dan tentu saja memencet tombol absen bergantian mereka datang tinggal beberapa menit sebelum bel tanda mulai pembelajaran Yuanita baru datang tergopoh

“kayaknya aku deh yang terlambat”

“”yo ngono, masih senidirian kok bisa terlambat”

“alramnya tidak bunyi , jadi kacau ini”

kami tertawa  dan ada seorang  guru lelaki yang nyeletuk padanya

“memang alramnya jam berapa?’

“jam enam”

“terlambat non sekalian jam  tiga pagi saja “, dia tersenyum manyun, siapa nyana dialah ahli IT kami yang mengurus Dapodik kami, maka peran sangat vital bagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun