“Kamu pasti sudah punya yang lain, begitulah kata hati kecilku yang dalam, pasti kamu sudah punya cinta yang lain karena kecewa dariku. Kenapa aku berpikir jelek begini, Allah swt maaf atas segala prasangka buruk ini padanya, entah mengapa haruskah aku mengulang konsekwensi logis, sebuah pertaruhan hidup yangaku buat sendiri, ego masa lalu yang tidak pernah aku pikirkan kedepannya.
“tidak bisakah hari ini aku gembira sendikit mama?”Dinda menyadarkan aku bahwa hari serasa singkat dia sudah berseragam untuk kesekolah, inilah pagi yang kami harapkan untuk selalu gembira
“ya dong Dinda, nanti sama mama berangkatanya”
“sama mas Yanto saja ya Dinda?” rayu mas padanya
“tidak sama mama saja aku ya ma?”
“nanti pulangnya tunggu mama rapat ya?”
“ya nanti mas saja yang jemput pulangnya saja” kata Yanto menyela pembicaraan kami
“ya terserah mama dan om Yanto ya?”
“apakah kamu pagi ini yang membuat ceria?”
“apa bu ?” tanya Dion padaku
“senyum manis kalian” sahutku mantap, mba Min dan mas Yanto kaget dibuatnya