“:dik waduh sudah kesini ya tadi bapak njagong” kata mas Bejo padaku
“tidak papa “ aku bilang
“bawa pa ini Dion mamamu?” tanya budhe Sri pada Dion anakku
“Donant sama soto kesukaan eyang” lugas dan biacaranya polos apa adanya pada kami, membuat kami tertawa disiang itu.
“waah enak pasti ya?” kata bapak mas Harun, Pak Purwadi
“sudah besar kamu Dion” kata neneknya
“mama bawa Donat sama Soto enak lho..” semua tertawa dibuatnya di meja makan dekat dapur yang membuat kami senang kelucuan anak-anak kami dan cucu-cucu yang spontan dalam berbicara dan polah tingkahnya yang serba gembira.
Kami makan disiang ini penuh kegembiraan dan ramai sekali, anampak mas Bejo selalu memandangku penuh arti, aku tidak enak sama mba Sri, kualaihakan pada mba Min yang membantu menyediakan makan minum hari itu.
“aku pindah dekat sama budhe ya Dion?”
“mama dekat sini saja banyak enak ini sop buatan bu lik Jun” kata Dion padaku
“ya aku mau juga tuh tempenya” kami makan bersama dengan mereka dan aku tidak tahu mengapa pandangan matanya mas Bejo seakn menusuk dan masuk dalam pikiranku, toh dia kakak iparku juga! Aku berpikir positif hari yang penuh gembira tidak ku pikirkan keburukan situasi ini.