[caption caption="alsayidja.paint"][/caption] Cerita yang kemarin: Pathok Bandara 37
Malam ini benar-benar membuat aku belum bisa tidur malahan tadi siang aku menjadi panitia porsenitas daerah kabupaten Kulon Kali Perkakas membuat lelah badan ini, mata tinggal sepuluh wattan aku hanya diam di kamarku ini, betapapun inilah solusi terbaik dikamar sehabis isya malam ini.
Malas untuk keluar karena malam ini hujandri sore tadi membuat malas untuk keluar  dari rumah ini, bagimanapun inilah akibat aku sok menjadi dan bisa membatu solusinya, aku hanya bisa ide saja!
"mba aku harus bagimana, aparat keluarahan sudah mendesak aku" sms dari lik Parjo
"aku jadi bingung"sms dari mas kelik yang punta kebun buah-buhan itu
"aku hanya punya ini, Â WA dari ams Jono, ada gambarnya setandan pisang, karena kerjanya jual beli buah lokal!
"aku kwatir kita akanmenjadi kota seperti Jakarta" kwatir lik legiman
beberapa sms tidak bisa aku jawab langsung apalagi karena kau menjadi panitia membuat aku tidak bisa membuka HP Â dan aku hanya melihat inikah yang aku perjauankan?
"kriing....bel Hpku berbunyi dan "Assalamu'alaikum mba"
"Walaikumsalam, dengan siapa?"
"sya hanya memperingatkan anda untuk tidak menghalangi proyek ini"
deg..ancaman ini..
"maaf dengan siapa? apa nomor hap anda saya  simpan untuk  sebuah ancaman ini?"
"terserah anda mau begitu, jangan menghalangi proyek ini mba"
"ya ok juga,, jujur dengan siapa ini?"
"nomor ini akan aku buang setelah menghubungimu" tidak jelas, calo ataupejabat atau pemilik modal ataucenteng pengusaha cakil aku tidakmau tahu, kok tahu nomor aku?
"oke mba?" dan tut...tut...tut..HPnya hilang ditelan waktu
"terlalu..inilah saatnya aku bertindak" tekad ku bergema dalam dada ini
"Kriingg....ada telepon dari siapa?"
"aku ribut bagiamana kabar?"
"baik " jawabku singkat
"hati-hati...ancaman HP bisa membuat keder semua  orang , aku hanya memperingatkan tentang ancam mengancam bila ada yang "sok aktif membela rakyat kecil"
"kamu tadi yang telepon aku?"selidikku pada dia, soalnya orang aneh sering buat gara-gara kok kamu?"
"tidak, aku hanya uacpkan kamu harus hati-hati gunakan no hpmu, supaya tidak mudah diancam-ancam"
"oke lalu mengpa kamu telepon aku?'
"pengeen ketemu denganmu"
"tdiak boleh"
"lihat dari jarak jauh  kamu"
"tidak boleh"
"biarr saja" aku diam tidak menjawabnya dan dia juga  masih bicara
"boleh ya??"
aku diam aku matikan hpku dan aku hidupkan lagi..hilang dia!
Malam yang larut dalam dingin hujan membuat aku jadi bulatkan tekad membela rakyatku!
Â
Malam yang larut
Â
entah mengapa hanya ini yang aku bisa buat
membelamu
yang benar
Â
tanpa takut
nyaliku
hanya menulis
Â
bila solusiÂ
tidak adaÂ
hanya mengeluh kuno
Â
tanpa pemecahan
yang adilÂ
bagi rakyat..
Â
alsayidja
2432016
Â
BERSAMBUNG
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H