Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Presiden Petruk, Dholan, eh... Blusukan ke Mancanegara

19 Februari 2016   23:09 Diperbarui: 19 Februari 2016   23:18 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai ajudan ndalem ya ikutin saja apa yang dikehendaki oleh sang juragan ya presiden Petruk rupanya juga ingin nglencer ke manca negara idep-idep juga BLusukan tetapi tidak ke daerah-daerah di NKRM  tetapi Ke luar ngeri

"melu-melu, ya ikutan presiden tetangga sebelaj ke luar negeri Bagong" sendau Mas Gareng

"acaranya pa mas gareng tanya bagong? yang ditanya juga belum bisa menjawab

"katanya mancing" jawabnya singkat

'lah ke kali atau laut kidul lha bisa to? heran Bagong pada mas Gareng 

"lha mancing apa aku juga belum tahu  Gong" enak jawaban mas Gareng

 

mereka cuma ikut saja Pada sang juragan blusukan diluar negeri saja, mereka belum tahu agenda bapak akrena semau serba tiba-tiba dan kebetulan pergi ya lungo neng negeri lik syam mancanegera ya ke negeri sang negera digdaya itu, negeri paman ssyam 

"nanti kalau sampai kita baru tahu, ini kan blusukan Gong "bisik Gareng setelah dalam Plane ya pesawat kepresidenan yang  baru, yah ibarat nganyari pesawat kepresidenan inilah mereka senang apalagi ini baru pertama bagong dan gareng  keluar negeri 

"bapak penegen ketemu yang punya Medsos terbesar dudunia itu gong" kata mas gareng yang diam-diam juga menjadi badan telik sandi negara dan diam-diam juga dia yang naik promosi jadi kepalanya kelak

"kok tahu kamu bapak kan belum bilang? tanya bagong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun