"mengapa harus marah mas? aku pilih ke Jogja karena kamu mas? tanya dia padaku aku diam
"mass.....dia berkata padaku,aku diam seribu bahasa akankah luka itu dibuka lagi ataukah ini lembaran baru lagi bagiku aku bimbang dan ragu...
"mas tahukan siapa yang menikah denganku? dia orang kaya istrinya lima aku yang kelima dia sudah meninggal dan kau aku diberinya warisan yayasan ini yang salah satunya adalah sekolahan mas ...tahu kan? di coba menjelaskannya padaku
"aku hormati ibu sebagi yayasan, tetapi....cinta ini masih membara di dada ...sahutku sekenanya
"tetapi masihkah kita bisa bersatu mas?? tanya dia padaku
senyum itu masih seperti yang aku kenal pertama kali waktu kami berjumpa di kampu dulu....aku diam, terbayang masa indahnya dan kembalinya masa itu
benarkah waktu selalu mengulang kembali....cinta entah mengapa harus  berputar searah matahari kembali terbit lagi, benar adanya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H