Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepingin...

19 Februari 2016   13:45 Diperbarui: 19 Februari 2016   13:59 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"mengapa harus marah mas? aku pilih ke Jogja karena kamu mas? tanya dia padaku aku diam

"mass.....dia berkata padaku,aku diam seribu bahasa akankah luka itu dibuka lagi ataukah ini lembaran baru lagi bagiku aku bimbang dan ragu...

"mas tahukan siapa yang menikah denganku? dia orang kaya istrinya lima aku yang kelima dia sudah meninggal dan kau aku diberinya warisan yayasan ini yang salah satunya adalah sekolahan mas ...tahu kan? di coba menjelaskannya padaku

"aku hormati ibu sebagi yayasan, tetapi....cinta ini masih membara di dada ...sahutku sekenanya

"tetapi masihkah kita bisa bersatu mas?? tanya dia padaku

senyum itu masih seperti yang aku kenal pertama kali waktu kami berjumpa di kampu dulu....aku diam, terbayang masa indahnya dan kembalinya masa itu

benarkah waktu selalu mengulang kembali....cinta entah mengapa harus  berputar searah matahari kembali terbit lagi, benar adanya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun