Sekitar Istana yang ditumbuhi pohon bermacam-macam sudah hampir rapih, ada pohon dondong, ada pohon duren dan ada pohon petai semua di pankasi oleh bawahanya petugas kebersihan dan tata istana, juga ada waru doyong yang sempat nutupi jendela istana juga sudah di paprs dan kelihatan rapih, walaupun ada sedkit kendala dan membuat burung-burung emprit beterbangan kala sudah di potong dahannya.
Siang ini ada ajudannya yang wadul karena disebelah kanan istana ada pohon beringin tua yang konon angker dan membuat semua yang mau menebangnya takut bukan kepalang, bukan karena besar dan tingginya pohon beringin ini tetapi ada surat sakti yang datang dari kementerian hukum yang "membolehkan" menebang pohon ini karena sudah besar dan menghalangi sinar matahari masuk ke istana presiden petruk dan inilah yang terjadi itu siang tadi
"kami takut menebanganya" kata bagong
"ya , benar pak presiden" kata mas gareng
"mengapa takut?" kemarin saja sudah patah dahan yang besar hampir mengenai jendela istana presiden" kata presiden petruk membela diri
"bukan karena besarnya tetapi.." belum sempat bagong berkata di potong oleh gareng
"takut yang mukim disitu ." kata gareng
"tidak masalah, potong saja" kata pak presiden petruk lagi
"takut yang menghuni nanti..pada nyurupin bagaimana? , kata bagong sedikit takut, padahal sudah pegang mesin gergaji
"baiknya kita tanya romo semar saja.."ide gareng benar adanya
dan di sms, dan di bbm , juga di wanin tetapi kok belum jawab, semua gelisah memikirnya
"berdasarkan surat dari menteri hukum, boleh di tebang dan dirapikan asal.." belum pak presiden berbicara ada yang potong
"asal semua yang ada di kembalikan ke pemerintah.." kata bagong menyela
"kamu tahu gong?" tanya pak presiden
"tahu dari medsos" celetuk bagong sambil nyengir kuda
semua diam mencari solusi dan diatas sana romo semar langsung menjawab
"boleh memotong itu beringin, dengan konsekwensi nya, boleh ambrukan pohon beringin dengan masalah dan harus tetap dijalan hukum yang benar...asal rapih dan tidak menimbulkan gejolak penghuninya"
"jangan tergesa memotongnya, nanti mempengaruhi politik dan ekonomi juga"
:cukup dirapikan saja...:kata romo semar dan
semua diam, sebesar itu tepat didepan istana bila di rubuhkan akan menghacurkan istana presiden yang sudah lama berdiri sama juga menghacurkan diri , semua mencari solusi dan
"benar romo semar, cukup dirapikan" kata bagong
:ok juga" siapa blandongnya yang berani? kata gareng lagi
"aku sudah tahu bagong dan mas gareng cukup dirapikan...tidak ditebang "kata presiden lantang dan menggema
semua bertindak merapikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H