Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

0(kosong), 32

3 Januari 2016   01:40 Diperbarui: 3 Januari 2016   01:40 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nekat

 

Entah pikiran apa

semua dijalankan 

tanpa berpikir jernih

 

tanpaa perasaan

aku maklum

dikira nanti kamu wong edan

 

teriaku memakimu

buat apa

loyal

 

kalau pemimpinmu

pada bingung

dibodohi bawahannya

 

ora maido

tidak percaya

ternyata masih banyak pejabat yang ABS

 

asal bapak senang

antah berantah semuanya

atau bapak nanti(lebih ) senang?

 

semua manggut-manggut

maunya

dibodohi teman

 

sahabat 

dan pembantu

bukankah kamu harusnya tahu

 

bahwa pak lurah, pak camat

pak bupati, pak walikota

pak dpr, pak presiden

 

adalah para pembantu kita

orang yang percaya

mengapa kita mau dibodohiin mereka

 

banyak alaaaasannya

karena ini

karena itu

 

yang belang semakin 

kelihatan

mukanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun