Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Presiden Petruk Ngaso...

25 Desember 2015   22:24 Diperbarui: 25 Desember 2015   22:46 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Liburan wekend ini, liburan panjaang dari libur maulid nabi , natal dan sampai tahun baru dimanfaatkan betul oleh mas presiden Petruk untuk long wekeend, ngaso dan menghindar sejenak dari rutinas kerja dankerja di istana Ngera republik Doyong Mangulon yang dipimpinya baru seumur jagung dan seutas benang sutera ini

Setelah kasus SN ( senang nyalonkan sesuatu) mantan ketua DPR NKRM ini mundur serasa legaa sekali badanya, ibarat masuk angin sudah sembuh tanpa di kerikin badannya.

Presiden juga memberi "kado" awal tahun mendatang harga BBM, bensin dan solar turun walau cuma 100 dan 250 perak membuat rakyat sedikit senang dan menghargai langkahnya yang mengikuti naik turun bisnis perminyakan dunia.

Walau sedikit puyeng dengan terkuaknya "permainan" dari tambang bukit emas "bebas berkaki" milik negara yang dikelaola oleh negara lik syam nampaknya tidak menyurutkan sang presiden liburan dan nyelehake ati, ngilangi reribet istana sejenak"melupakan" slogan kerja-kerja yang icetuskannya, untuk sekedar "mrei" dari rutinitasnya ini.

Tidak sama waktu jadi pengusaha dulu bisa selalu prei(libur) tetapi sekarang sebagai presiden ya ikut protokoler inilah yang menyebabkan hatinya goreh"pengen blusukan" tetapi banyak jadwal yang menghadangnya, ironis..maka kesempatan inilah yang diputuskannya untuk menginap dinegeri wetan (timur ) NKRM, sekedar liburan ngiras pantes, membuat sennag rakyatnya.

Penulis dan pembaca diharapkannya bisa sinergi memberi pencerahan dan pambobong bagi rakyat untuk optimis menghadapi Pasar bebas asia ( dimana NKRM juga bernaung ) maka pantas-pantaskan bila membuat opini yang baik-baik dan membangun semngat kerja adalah harapannya, untuk media masa dan medsos pada umunya, sangat diharpkan untuk mengolkan programnya.

ini  juga bukan kritik untuk menjelekan NKRM, tetapi kenyataan bahwa siapa dan bagaiman tindkan solah bowo presiden tetap di lihat dnegan lensa besar rakyatnya dan inilah yang harus dimaklumi sang presiden petruk saat ini.

Maka dipanggilah kakak dan adiknya bagong dan gareng diistana

"bagimana kita libur saja??'

"terserah" kata bagong sambil mengutakatik hp barunya

"Yo benar .." kata gareng

"mestinya enak libur panjang ini tetapi aku masih ada yang nganjel>>."

"apa" tanya bagong tetap terus emnanp layar hpnya yang layar sentuh itu

"ada sesuatu yang membuatku masgul"

"ada apa pak presiden?" tanya gareng yang juga kakaknya itu

"bab wadi iki sebenarnya"

"maslah krusial bab teror atau.." sela bagong 

" tidak .."jawab sang presiden petruk

"apa ?" jadi ini tahu keppo gareng tanya ..

"bab sangu( uang saku)"

semua tertawa...

"benar tanggal tua, gong , prei, liburan tanggal tua kan"elak sang presiden

"tidak ngaruh pak semua sudah siap" kata bagong optimis

" ya siap selalu " kata gareng lagi

:bab sangu, bab uang saku, bab untuk dolan kuwi...."

semua ngeles, wes ada anggarannya pak.....

mumpung libur ya "tetap kerja" untuk dolan saja ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun