Kisah catut...
Kemarin ada pertandingan sepak bola
mas Pras, juga menjual karcis walau agak tinggi
untuk memudahkan yangbelum punya karcis
Â
ini namanya mencatut
Â
kemarin pak pengusaha besar berhasil meloby pemerintah daerah
untuk dapat proyek calon bandara
dan sukses
Â
ini namanya juga mencatut
Â
kemarin anak sma itu datang kepada gurunya
kerumah untuk les matematika , karena nilainya jelek
dengan uang lebih berhail meyakinkan gurunya untuk dapat nilai bagus
Â
ini namanya juga mencatut
Â
kemarin pak keamanan datang kepengusaha
banyak yang buat tidak aman disini mas pengusaha kata pak pengamanan( palsu ini)
dan beehasil dapat order pengamanan
ini namanya juga mencatut
kemarina da anggota dpr yang mengaku disuruh pak presiden meloby
pengusaha besar dan ini juga kepentingan pribadi( tetapi bukan untuk rakyat)
dan hampir sukses
Â
ini juga mencatut
Â
tukang kayu disebelah rumahku semakin marah
karena paku selalu bengkok dan butuh
catut untuk melepasnya
Â
ini juga mencatut( beneran wong di paku kayunya, pakunya bengkok)
Â
ada mahasiswa yang ke ruang dosen
mengaku nilainya selalu jelek
akhirnya dapat akal meloby sang dosen dengan sesuatu dan nilainya bagus
Â
ini juga namanya mencatut
Â
tetapi jangan salah ya
bukan dkter gigi
yang mau( mencabut) bukan mencatut gigi
Â
ini namanya dokter yang kebangetan dan tidak boleh ...(kalau ada)
Â
catut mencatut ternyata ada disegala bidang
dan budaya catut mencatut sudah lama
si penguasa anu mudah melobi anu karena ada sesorang yang diatakuti oleh seseroang maka
dijadikanlah "tameng" sebuah "usaha pencatutan"Â
Â
kalau ada catut yang enak ya
...minuman ...teh cap...c*t*t( maaf bukan promosi)
tetapi lebih enak
tidak mencatut sesuatu karena sangat tidak enak
kedepanya.....
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H