Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kabut Cinta, Merahnya Hati#6, Aku dan Kamu :1

21 Agustus 2015   21:30 Diperbarui: 21 Agustus 2015   21:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

lebaran tamabh ceria dengan kehadiranmu, sejak dari singapura kamu sekarang dirumah, entah mengapa cemburu itu  masih ad adi hatimu, aku diam dlam seribu bahasa, semua berlalu dalam asa yang hilang entah kemana, setelah lebaran , memang semua agaknya semakin sulit, sulit air, dan kebutuhan sembako semakin naik dan naik, sehingga tidak sadar hari ini dolar semakin menang di negeri ini.

Rida ya Farida masih selalu menyindirku,dlam smsnya "memang guru pengabadian yang dicari atau..." aku tidak gubris smsnya tetapi dia tetap mengsms aku lagi, "apa akrena anak pak haji yang cantik itu mas masih bertahan ?, aku diam tidak membalas smsnya takut suloyo, bentrokan aku diamseribu bahasa, semua kembali sulit agaknya, semoga tidak..jawab hati kecilku

Memang anak pak haji yayasan itu semakin cantik saja walau baru mau ujian skripsi tetapi semua menampakan ranum wajahnya walau aku dan dia jauh umurnya sekira 20an tahun tetapi aku tetap anggp dia adikku yang terbaik dan juga tercantik.

Pantas rida cemburu bila melihatnya, kami tidak tahu guyon yang bagaimana yang mau farida ungkapkan padaku, entah semangat disiplin dari singapaura atau inikah dia cemburu membabi buta aku tidak tahu hati senyatanya.

"mas aku mengajar lagi di lamaterku," dia mengsms aku

"ya bagus itu , biar ketemu dosenmu itu" ledek aku

"cemburu nie ye?"balasnya

"tidak"jawabku singkat

"cantik mana aku dengan si nurul itu"

"aku tidak bisa bandingin kamu'

"cantik dia ya?atau si ummi mu itu mas?"

"aku tidak mau ada konflik lho..."

"mas begitu ya...dia menyudahi sms cemburunya 

dan aku diam di pojok kelas yang mulai sunyi di tinggal satu persatu penghuninya tidak thu dia sekarang semakin cemburuan sejak aku menjadi tuakang foto pada sekolah baru kami yang dibangun dia semakin selalu cemburu karena kau selalu mampir ketempat pak haji , ya bagimanapun menjadi "mandor " adalah sebagian dari perjuangan dpat kelas baru kami

Apalagi disekitar seklah kami sekarang sedang musim kering ya garing benar walau lahamdulilah kami sudah dpat aair pam dari waduk sermo dan sebagian dari tuk mudal kami bersyukur atas limpahan ini, tetapi diatas, di atas girimulyo sana pad amnjerit kekeringan bengilah karena Yogya ada dalam hempasan el nnino sehingga ketigo (kemarau ) semakin panjang.

aku berharap rida farida tidak secmeburuan ini, ya bidadariku semakin sulit aku tebak sekarang sejak kembali menajdi dosen di alamamaternya akau seakan semakin dilupakannya, hanya sms cemburu yang selalu dilayangkanya padaku

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun