Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Solusi Buat Bandara Temon Yogyakarta

8 Oktober 2014   19:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:52 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan yang bagaimana?*)

*)Upaya solusi pendekatan hati nurani rakyat

Bandara baru memang diharapkan oleh kita warga DIY, bagaimanapun investor juga sudah mau mengelontorkan uangnya ke bandara baru Temon. Dan bagaimanapun kemajuan pola hidup adalah juga harus ditingkatkan di daerah Kulon Progo khususnya wilayah pesisir pantai hari ini munkin adalah hari yang membuat kaget setiap orang lewat jalan Daendeles siang tadi(23/92014)

Tak ada yang mau hidip sengsara dalam kehidupan kita karena masa depand itentukan hari ini, bagaimana tidak merubah perilaku dari pola pikir Agraris menjadi industrialis, adalah memerlukan waktu yang tidak sedikit.

Belum rampung masalah calon pabrik Besi di pesisir pantai selatan kini “heboh” dengan adalan mega proyek yang besar bandara temon. Semua berawal dari pendekatan yang baik dan jangan terulang lagi maslah seperti calon pabrik baja yang banyak melukai perasaan dan hati rakyat kecil.

Apa yang diproyeksikan Pemerintah DIY, dan investor adalah sama kesejahteraan Rakyat, tetapi setidakanya ada link-link yang perlu diperbaki dalam hubungannya dengan hati nurani pejabat terkait pemda Kulon Progo, Investor dan Pemrop Diy, harus dengan pendekatan Hati, hati nurani bukan pendekatan kekerasan dan salaing curiga.

Pemerintah harus berupaya bahwa penolakan dari rakyat kecil harus di cari akar permasalahannya yang mana akan memudahkan pemerintah melobi penolakan itu dengan baik bukan dengan penolakan” okol” tetapi coba permasalahan ini dengan “akal” dan hati nurani rakyat yang dikedepankan akan menjadikan kita lega dan tidak menjadikan masyarakat penolak menjadi emosi dan destruktif membuat tidak produktif kegiatan dan suasana masyarakat yang ada apakah kita harus medekatkan ke pendekatan keamanan? Tidak  jawabnya karena pendekatan hati nurani sebenarnya dapat untuk mengalahakan emosi, dan “okol”  maka harus dikembangkan dulu pendekatan ini di masyarakat penolak bandara di Temon.

Semua berharap kan kebaikan dalam permsalahan ini beraawald ari sosialisasi yang “keliru” makan persepsi masyarakat Temon juga semakin”keliru: dalam mendapatkan informasi padalah kelak mereka sendiri yang akan dimakmurkand lam proyen yang mega proyek ini.

Terakhir semoga pendekatan hatinurani dikedepankan untuk menyelesaikan masalah calon Bandara Temon ini, selamat berjuang teman, saudra ku kelak  akan menjadi harum wangi bunga-bunga perjuanganmu!!!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun