Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pledoi Mbak Temon*

11 Oktober 2014   20:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:27 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ya harus manut kata bapaknya

tetapi pendekatannya yang agak keliru

pro kontra tidak diharap,

jangan seperti calon pabrik baja kemarin, main tangkap

makanya rakyat kecil ya bergerak

cacing saja tidak mau di injak kok, kata bapak

mbak Temon jadi termenung, benarkah patung nyi Ageng serang bukti kita sudah merdeka ?

ataukah kita sekarang di jajah oleh pemilik tanah dan modal yang berselingkuh dengan pengusa-pengusa kecil

di daerah benar adanya

wates semakin panas, juga, pesisir semakin panas

dengarlah kata hati mereka,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun