Mohon tunggu...
Alsaa
Alsaa Mohon Tunggu... Penulis - English Language and Literature of Airlangga University

Madame of Art

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wacana Pendidikan Nasional dalam Dinamika Kebudayaan Lokal dan Nasional

20 Agustus 2024   08:40 Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:58 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan, suatu kata penting yang sangat besar peranannya dalam kehidupan manusia. Pendidikan bukan hanya dasar bagi perkembangan umat manusia, tetapi juga perkembangan dunia. Tanpa pendidikan mungkin tidak ada teknologi yang secanggih robot, AI, dan semacamnya. Tanpa pendidikan mungkin jutaan umat manusia tidak berhasil terselamatkan dari penyakit kronis. Benar-benar luar biasa dampak dari perkembangan pendidikan untuk keberlangsungan umat manusia. Di Indonesia, menganyam pendidikan adalah hal yang wajib menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 yang berbunyi, 1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Pendidikan dasar di Indonesia yang wajib diikuti yaitu selama 12 tahun. Bahkan Indonesia juga memberikan beasiswa untuk warga yang kurang mampu tetapi selalu berantusias untuk menganyam pendidikan, seperti beasiswa KIP dan masih banyak beasiswa pemerintah serta beasiswa swasta lainnya.

Dengan begitu, pendidikan bukan hal yang asing pada masyarakat. Berbicara perihal masyarakat, satu hal lagi yang sudah lama melekat sejak zaman nenek moyang kita yaitu budaya. Budaya dalam masyarakat sudah turun temurun dari generasi ke generasi sejak kelahiran umat manusia. Dikutip dari jurnal Kementrian Pertahanan dan Kementrian Luar Negeri, dari 17.508 pulau, Indonesia terdiri dari 5 pulau besar dan sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni. Disetiap pulau berpenghuni tersebut, sudah pasti masyarakatnya memiliki budaya yang berbeda-beda mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga kebiasaan.

Budaya sangat terikat dengan Pendidikan. Saat ini sudah memasuki era globalisasi, dimana pendidikan semakin berkembang dan budaya pun ikut berkembang. Apabila tidak ada proteksi dan pelestarian untuk kebudayaan, maka masyarakat Indonesia tiga puluh tahun lagi tidak akan mengenal tari Kecak Bali, bahasa daerah, bahkan lagu Soleram. Kebudayaan akan hilang total apabila masyarakat tidak ikut andil dalam melestarikannya. Begitupun dengan pendidikan, semakin berkembangnya zaman, dari pendidikan akan terus menghasilkan ide-ide canggih yang bahkan akan menguasai umat manusia sendiri.

Maka dari itu, harus ada aksi agar pendidikan dan kebudayaan tetap bersatu padu dan tidak terkalahkan oleh inovasi manusia itu sendiri. Aksi ini bisa ditetapkan mulai dari pendidikan dasar. Bisa diterapkan setiap sebelum memulai pembelajaran, saat pembelajaran, saat istirahat, maupun saat hendak pulang. Beberapa aksi yang bisa dilakukan agar pendidikan dan kebudayaan bisa terus lestari antara lain:

1. Adanya mata pelajaran bahasa daerah di sekolah

Bahasa daerah harus diajarkan kepada anak-anak sejak pendidikan dasar agar mereka bisa tahu bagaimana cara berkomunikasi melalui bahasa daerah masing-masing. Pelajaran bahasa daerah juga sering mengajarkan adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berhubungan dengan keunikan daerah tersebut.

2. Penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari dan di sekolah

Bahasa daerah adalah warisan leluhur yang tidak boleh luntur. Bahasa daerah menjadi bukti cara berkomunikasi nenek moyang dan menjadi keunikan disuatu daerah. Maka dari itu, masyarakat harus terus melestarikan bahasa daerah agar setiap daerah tetap punya ciri khasnya masing-masing.

3. Rutin menyanyikan lagu daerah

Lagu daerah di Indonesia sangat bervariasi. Melodi yang indah dan lirik yang disampaikan sesuai bahasa dari setiap daerah sangat unik dan memunculkan ciri khas dari daerah tersebut. Dengan rutin menyanyikan lagu daerah, anak-anak akan terus mengenal melodi khas dari setiap daerah di Indonesia.

4. Kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan budaya Indonesia

Ekstrakurikuler yang bisa diambil yaitu seperti karawitan, tari tradisional, wayang, dan sebagainya. Ekstrakurikuler sejenis ini sangat efektif untuk mempertahankan budaya kita agar anak muda bisa terus tertarik dengan kebudayaan tradisional.

5. Rutin melaksanakan kegiatan pentas seni tradisional

Kegiatan pentas seni bisa menjadi ajang untuk mengenalkan budaya kepada siswa-siswi dan masyarakat luar. Siswa-siswi dibebaskan untuk melakukan pertunjukan tradisional bebas sesuai minat mereka. Pentas seni juga bisa menarik minat penonton untuk lebih mengenal budaya tradisional Indonesia.

Bisa disimpulkan dengan menerapkan aksi tersebut mulai dari pendidikan dasar, maka pendidikan akan berkembang dalam lingkup budaya, sehingga budaya dan pendidikan bisa terus berkembang kokoh seiring berkembangnya zaman. Anak-anak bisa terus mengenal budaya Indonesia seperti tari tradisional, bahasa daerah, lagu daerah, adat istiadat, dan sebagainya. Ketika mereka sudah tertarik, maka ketertarikan mereka bisa terus berlanjut hingga dewasa. Mereka bisa saling mengajak temannya untuk mengenal budaya Indonesia hingga pada suatu saat bisa sampai kepada masyarakat luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun