Mohon tunggu...
Andy Laksmana Sastrahadijaya
Andy Laksmana Sastrahadijaya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengamat masalah kemanusiaan dan spiritualitas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanggapan Balik terhadap Artikel: Terorisme, Murnikah Gerakannya?

21 Januari 2016   20:46 Diperbarui: 21 Januari 2016   21:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-------------------------

MAA: Perang yang dilakukan sangat melampaui batas. Mereka melakukan bunuh diri, membunuh para wanita dan anak-anak, bahkan para sandera pun dihabisi dengan cara keji. Amat jauh melenceng dari esensi jihad ala Nabi. Para sandera tidak dibunuh, bahkan mereka diperlakukan dengan amat baik. Bagaimana dengan ideologi jihad ISIS saat ini?

als: Yang membunuh diri dan membunuh anak dan wanita itu tidak saja para anggota ISIS, tetapi hampir semua Mujahidin di medan perang melakukan taktik yang sama, meski mungkin secara tidak langsung, yakni jika dalam keadaan kepepet, mereka menjadikan anak-anak dan para wanita sebagai TAMENG yang disuruh berdiri di depan mereka sambil terus menembaki para musuh yang bersenjata lengkap. Coba lihat beberapa episode perang Afganistan dan Irak. Jelas sekali mereka melakukan bunuh diri dan membunuh anak-anak dan para wanita dan media simpatisan mereka lalu berteriak, betapa kejamnya tentara KAFIR membunuhi anak dan wanita!  Mengenai para musuh/sandera/tawanan Nabi yang kata Anda tidak dibunuh dan diperlakukan dengan SANGAT BAIK, siapa yang hendak Anda bohongi, Mas? Coba baca dan cari tahu sendiri secara langsung FAKTA mengenai nasib para musuh Nabi dan tawanan mereka. Jangan jauh-jauh carinya, dari sumber Islam sendiri: AQ, Hadis, dan Sirah Nabi. :D
MAA: … Memperbaiki ekonomi dengan menjalankan ekonomi yang Islami sudah mulai diperkenalkan oleh ahli-ahli ekonomi Islam saat ini. Bagaimana jihad Islam dengan membangun basis ekonomi syariah ternyata semakin lama diterima oleh masyarakat luas… Dan alhamdulillah ekonomi syariah yang saat ini dikembangkan banyak dinikmati umat Islam dan umat lain di berbagai belahan dunia, khususnya Indonesia.

als: Data kongkritnya mana, Mas? Memuaskan nasabah yang masih relatif bodoh dan tidak mampu berhitung dan mengelola keuangan (dan yang tidak mampu melihat kenyataan) memang tidak mengherankan. Cobalah buka mata lebar-lebar dan simaklah keluhan sebagian nasabah bank Syariat yang sudah tahu jika mereka telah dibodohi mentah-mentah. Mana ada uang yang berredar di pasar uang bebas dapat terbebas dari noda RIBA yang digembar-gemborkan oleh para ahli ekonomi syariah selama ini? Dan sistem bagi hasil itu tidak menguntungkan nasabah, hanya mengenyangkan bank dan para karyawannya! :D

---------------------------------

MAA: Pertanyaan ini pun boleh jadi sampai saat ini masih menggelayut dalam pikiran umat Islam. Terkait keterlibatan AS dalam gerakan radikalisasi ISIS. Seperti yang disampaikan Hilary Clinton beberapa lalu di ranah lini massa. Entah, benarkah ini sebuah strategi AS sendiri yang ingin Islam semakin jatuh kelembah kehancuran lantaran kemajuan Islam semakin pesat? Mereka memanfaatkan anak2 muda Muslim yang cerdas menjadi barisan ISIS yang ternyata justru memerangi umat Islam pula.

als: Weleh…weleh…weleh, teori konspirasi ni yee? Lihat FAKTA dan keNYATAannya saja Mas! Mas Anis Mantta mantan Presiden PKS sewaktu Ustad LHI (sang Presiden PKS) sebelumnya dicokok petugas KPK, juga berbicara secara lantang di depan pers bahwa telah terjadi KONSPIRASI Yahudi dan antek zionis untuk menjatuhkan PKS, LHI, Islam. Fakta dan kenyataannya: LHI terBUKTI bersalah di pengadilan negeri (ah, jangan-jangan mereka juga antek zionis, ni!)  :D

-------------------------------------

MAA: …Entah benar atau tidak, yang pasti ISIS benar-benar bukan Islam, dan memang sepertinya digerakkan tangan-tangan keji untuk menghancurkan umat. Tak hanya Islam yang dijadikan bumper, karena ada umat lain yang turut menjadi korban. Yang pasti, yang hak itu tetap hak dan batil tetaplah batil. Meskipun ISIS menggunakan label Islam sebagai cara mendapatkan legalitas atau pembenaran tentang gerakan kekerasan mereka, maka lambat laun Allah SWT pasti akan menunjukkan siapa sebenarnya ISIS ini.

als:  Jangan begitu, Mas! Semakin Anda mengingkari para anggota ISIS sebagai sesama Muslim, yang sesungguhnya menurut FirmanNYA perlu diajak rekonsiliasi alih-alih dicerca dan diKAFIRkan (tidak dianggap sebagai Muslim), tanpa Anda sadari sendiri, semakin Anda menjauhi Firman Allah S.W.T. dan Sunnah Nabi. Dalam hal ini saya sebagai sesama Kompasianer memang hanya dapat mengajak Mas untuk melakukan introspeksi dan memerbaiki diri. Namun semuanya terserah Mas sendiri saja. Terima kasih telah bersedia berbalas-pantun dengan saya, meskipun sedang menunggui sang Ibunda tercinta yang sedang sakit. CMIIW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun