Mohon tunggu...
Andy Laksmana Sastrahadijaya
Andy Laksmana Sastrahadijaya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengamat masalah kemanusiaan dan spiritualitas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanggapan Balik terhadap Artikel: Terorisme, Murnikah Gerakannya?

21 Januari 2016   20:46 Diperbarui: 21 Januari 2016   21:04 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MAA: Namun, ada sisi lain yang tidak boleh dilupakan bahwa Rasulullah SAW juga prnah mengalami tekanan dalam berjihad - kategori dakwah bil qouli wal haali - dengan tidak mengerahkan senjata, pun menjadi salah satu pmahaman yang juga menjadi pilihan. Karena selama ini jihad seringkali selalu diidentifikasi dengan gerakan perang dengan siapapun, bahkan sampai detik ini yang turut memicu keanehan di antara kelompok yang mngatasnamakan pejuang Islam itu adalah tidak ada jihad selain berperang. Padahal menurut hemat penulis ada cara lain yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berjihad, yakni berjihad dengan tauladan, harta, dan dakwah secara intensif ke belahan bumi lain di luar negeri Muslim.

als: Singkatnya, pilihan Anda dkk adalah berbeda dengan pilihan sesama saudara Anda itu. Apakah JIHAD versi Anda itu sudah menunjukkan tanda-tanda keberhasilan yang diukur dalam kehidupan Muslim sehari-hari? MASIH JAUH! Apakah dakwah intensif ‘lemah lembut’ Anda berhasil mengIslamkan negara maju (warga negaranya)? BELUM sama sekali (http://www.pewforum.org/2015/04/02/muslims/pf_15-04-02_projectionstables74/); apakah JIHAD sesama saudara seiman ISIS itu telah berhasil? TIDAK, malah keHANCURAN mereka mungkin semakin mendekat. Lalu? Cobalah Anda renungkan sendiri! :D

-----------------------------

MAA: Betapa gigihnya Rosulullah dalam berjihad mendakwahkan kebenaran Islam terhadap bangsa Quraish tanpa menggunakan senjata. Meskipun ketika umat Islam kalaitu sudah mndapatkan tekanan dari bangsa Quraish, maka perjuangan Islam pun dengan senjata. Sebuah sikap terakhir ketika ancaman, intimidasi dan kekerasan diterima oleh umat Islam kala itu.

als: Anda menekankan segi religiositas Islam dan ISIS menekankan segi politik Islam; sama-sama berjihad namun dengan lain jurusan; dalam kasus kalian (Anda dan anggota ISIS) objek jihadnya adalah SAMA, yakni non-Muslim atau tegasnya KAFIR di seluruh DUNIA. Sebenarnya yang diwaspadai oleh orang-orang di seluruh dunia yang dapat berpikir waras itu bukanlah sistem religiositas atau sistem kepercayaan Islam, tetapi sistem politik Islam yang bersifat agresif dan ekspansif penuh dengan kekerasan yang disertai dengan tekad bulat mengISLAMkan seluruh dunia, dalam bentuk JIHAD ala ISIS itu. Manusia modern Abad ke-21 yang akan digerus, ditindas, atau paling untungnya dijadikan warga negara kelas dua atau tiga JELAS sekali akan meLAWAN gerakan jihad sistem politik Islam ini dan gerakan perlawanan sewajarnya inilah yang sering dituduh sebagai gerakan Islamophobia yang dihembus-hembuskan secara berlebihan oleh sebagian Muslim yang tidak mengetahui perkara ini dengan sebenarnya. Bangsa Indonesia jelas jauh lebih arif daripada bangsa Afganistan (100% Muslim penduduknya), misalnya, yang, maaf, sebagian besar warga negaranya masih DUNGU. Para ‘founding fathers’ kita secara sepakat bulat mendirikan NKRI yang berasaskan PANCA SILA, dan tidak sepakat menjadikan ‘zamrud khatulistiwa’ kita ini sebagai NEGARA ISLAM. Dan sampai saat ini NKRI yang berdasarkan PANCA SILA berbangsa multi-etnis, multi-keyakinan, multi-kultural ini tetap eksis tanpa perpecahan berarti, meskipun sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam, yang memiliki sistem politik yang berpotensi memecah-belah bangsa dan umat Islam sendiri. Itulah sebabnya Partai Politik ISLAM sampai saat sekarang ini tidak begitu laku di Indonesia karena kesadaran berbangsa dan bertanahair satu, satu bangsa satu nusa satu bahasa dari rakyat kita ini memang sungguh mengagumkan dan tidak ada duanya di dunia ini.

---------------------------------

MAA: …Pada saat itu Rasulullah SAW mendapatkan wahyu agar melawan tindakan represif umat lain demi mempertahankan diri. Mempertahankan diri dari ancaman non Islam, supaya Umat Islam mendapatkan pengakuan sebagai umat yang berhak untuk dihormati dan diakui serta dibiarkan bebas berdakwah dengan caranya sendiri. Tak perlu lagi adanya intimidasi.

als: Seperti yang saya tulis di atas, Islam sebagai suatu sistem kepercayaan diTERIMA di mana-mana di seluruh dunia, coba saja lihat betapa makmurnya para imigran Muslim yang menetap dan mencari nafkah secara bebas di negara-negara KAFIR yang maju. Mereka dilindungi sepenuhnya sebagai warga negara yang bersangkutan dan ikut menikmati segala sistem dan teknologi dan kemakmuran yang ditemukan, dikembangkan, dan diciptakan oleh negara-negara KAFIR. Apakah mereka diintimidasi? Nope!

-------------------------------------

MAA: Jadi hakekat perang itu bukan tindakan represif saat ini yang dilakukan oleh ISIS dengan mengatasnamakan Islam, toh ternyata tindakan mereka justru sangat jauh sekali dari esensi perang di jaman Nabi. Nabi tidak mengajarkan tentang bunuh diri (saat ini dengan bom) seperti saat ini yang dilakukan sosok2 kader ISIS, dan Nabi pun melarang umat Islam dalam berperang menggunakan cara-cara massif seperti ISIS lakukan saat ini.

als: Maaf, Anda telah secara tidak jujur membandingkan perang pada zaman Nabi dan perang pada zaman modern sekarang ini tanpa memerhatikan konteksnya, ya jelas sekali mereka berbeda jauh pada permukaannya tetapi esensinya tetap sama, yakni melakukan kekerasan fisik dan psikologis terhadap para musuh (dalam hal ini KAFIR alias ‘non-believers’). Sayangnya, data aktual dari sumber Islam sendiri yang JUJUR, telah diberangus oleh Depag kita sehingga kebanyakan umat semakin bodoh saja karena kenyataan di hadapannya ditutup atau dihalangi dari penglihatannya. Dalihnya menggelikan: “Internet Positif-Situs terlarang, tidak dapat diakses melalui jaringan). Sungguh bodoh bin tolol Nabi seandainya ia pada waktu itu mengajari para pengikutnya untuk BUNUH DIRI karena dengan perjuangan beliau selama 13 tahun saja Nabi baru mampu mengumpulkan sekitar 150 orang pengikut. Coba simak: AQ 8:12 – “I will cast terror into the hearts of those who disbelieve. Therefore strike off their heads and strike off every fingertip of them” dan AQ 8:15 – “O ye who believe! When ye meet those who disbelieve in battle, turn not your backs to them. (16)Whoso on that day turneth his back to them, unless maneuvering for battle or intent to join a company, he truly hath incurred wrath from Allah, and his habitation will be hell, a hapless journey’s end.” Sahih Bukhari, V1 B2 #24 Narrated Ibn 'Umar: Allah's Apostle said: "I have been ordered (by Allah) to fight against the people until they testify that none has the right to be worshipped but Allah and that Muhammad is Allah's Apostle… Firman Allah S.W.T. dan Sunnah Nabi Muhammad S.A.W. sudah lebih dari cukup menjadi dasar bagi ISIS untuk menjalankan KIPRAHnya (baca: JIHAD), yang jelas sekali berbeda dengan kiprah (baca: jihad) Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun