Mohon tunggu...
Alief Reza KC
Alief Reza KC Mohon Tunggu... Administrasi - Dulu pernah hobi nulis

alrezkc@gmail.com | IG & Twitter : @alrezkc

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Khotbah Jumat Cuma Numpang Lewat

29 Maret 2019   15:13 Diperbarui: 29 Maret 2019   15:30 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Syawal                            : Hikmah lebaran

Bulan Qzulqaidah-Dzulhijjah : Hikmah haji dan berkurban

Bulan Muharram                     : Makna berhijrah

Safar-Jumadil Akhir              : Rukun Iman dan Rukun Islam

Istilah jadwal abadi memang istilah yang diciptakan sendiri oleh Harun. Tidak perlu ada yang mengesahkan, membenarkan, atau juga menyalahkan asumsi yang dibuat Harun. Jadwal tema ini tidak selalu benar di setiap Khotbah di setiap masjid. Tetapi, secara umum Harun berani meyakinkan pastilah tema-tema sesuai jadwal itu akan muncul di sebagian besar masjid di Indonesia tentunya, karena Harun belum pernah mengobservasi Khotbah Jumat diluar negeri.

Semua tema Khotbah itu tidak salah, sangatlah penting, bahkan hal yang mendasar bagi seorang Muslim. Selain karena memang syariat membolehkan. Syariat memang mewajibkan setiap khotib untuk mengawali Khotbah dengan nasehat mengenai ketakwaan. Namun, sepengetahuan Harun syariat setelah tidak memberi batasan tema Khotbah hanya seputar itu-itu saja.

Bukankah  ajaran Islam tidaklah seputar itu-itu saja. Islam agama yang mengatur semua tingkah laku manusia sejak bangun tidur hingga akan kembali tidur, semua ada aturannya dalam Islam. Perihal urutan Rukun Iman dan Rukun Islam, hampir semua lelaki muslim sudah mendengarnya di masa sekolah dasar. Tapi apakah pembahasan akidah hanya sampai sebatas itu? Lalu bagaimana dengan perkembangan zaman yang setiap hari semakin berkembang ragamnya, berkembang problematikanya, manusia semakin hari menghadapi masalah yang semakin kompleks.

Mengapa Khotbah Jumat tidak bisa dibuat lebih menarik tanpa meninggalkan rukun dan syarat-syaratnya? Bukankah problematika umat semakin lama semakin berkembang dan kompleks? Masalah ekonomi, sosial, politik, hukum, semua ada ilmunya di Al-Quran dan Hadist Nabi. Islam punya fiqh soal bisnis,bagaimana kaidah-kaidah dalam memproduksi barang yang sesuai syariat Islam, bagaimana kaidah-kaidah dalam memasarkan barang yang sesuai syariat Islam, kaidah-kaidah bagi produsen maupun konsumen banyak dalam ajaran Islam.

Di era digital ini kehidupan manusia termasuk umat Islam sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi.

"Apakah salah jika Umat Islam diberi pencerahan bagaimana cara memanfaatkan teknologi bagi kemaslahatan bersama?" Batin Harun.

Harun menantikan adanya khotbah Jumat yang menjelaskan apa itu disrupsi, era revolusi 4.0,  membangun milenial muslim yang siap menghadapi persaingan global. Harun yakin, jika disampaikan secara tepat, tema seperti itu tidak akan menjauhkan umat dari Tuhan, tidak akan melupakan umat  akan ukhrawi. Justru semua harus dijadikan kendaraan untuk meraih kesuksesan ukhrawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun