Saya kembali, tetapi kali ini bukan angka yang dikejar. Bukan sanjungan orang-orang yang saya cari.
Menyadari bahwa menulis adalah bagian dari diri yang tidak akan pernah terpisahkan adalah salah satu hal yang sangat saya syukuri. Menerima bahwa menulis adalah hal yang membuat saya bisa hidup lebih lama sedikit, dengan menyadari bahwa masih banyak hal yang belum ditulis, masih banyak tempat  yang belum dikunjungi untuk menjadi bahan tulisan, masih banyak platform menulis yang belum dicoba, dan masih ada ribuan kata baru yang harus dituangkan ke dalam tulisan-tulisan saya.
Saya memahami bahwa refleksi di tahun ini adalah perjalanan saya untuk kembali belajar menulis dari awal. Menerima bahwa saya memang sudah se payah itu dalam hal menulis.
Di bulan ke sebelas ini, saya menyadari bahwa penerimaan akan hal-hal yang tidak mungkin adalah mungkin. Untuk orang-orang yang sedang memutuskan untuk berhenti dari sesuatu yang sangat digemari. Untuk orang-orang yang merasa bahwa dirinya payah dan tidak se keren mereka di luar sana. Semua itu adalah bagian dari proses. Tapi, setelah semua penyesalan itu. Akan ada sebuah jalan untuk menjadi keren. Akan ada jalan untuk menjadi berguna, setidanya bagi diri sendiri. Â
Tidak mungkin seseorang menjalani hari-hari indah bak di taman bunga sepanjang hidupnya. Dan tidak mungkin seseorang menjalani hari-hari buruk bak di lorong gelap. Akan ada satu hari baik dan buruk yang membuat kita menyadari bahwa, semua akan merasakan satu hari dimana mereka akan menjadi yang terbaik atau terburuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H