Manual tilawah alqur'an menjabarkan langkah demi langkah cara menyuarakan deret huruf-huruf alqur'an, cara membacakannya, sehingga tersusun menjadi bacaan yang terstruktur, tartil.
Untuk memudahkan, saya menuangkannya dengan melalui teknik ketukan. Yaitu dengan mengetuk huruf demi huruf. Satu ketukan satu bacaan. Bagaimana cara memahaminya ? Untuk maksud inilah saya hadir, sharing step demi step, sehingga anda dapat memraktekannya secara bertahap. Insya Allah ngga akan rugi bila anda juga memahaminya.
Apakah ketukan itu ?
Ketukan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pembacaan Alqur’an. Anda tidak boleh mengabaikannya. Pengetahuan dan praktek yang baik mengetuk per huruf Alqur’an, akan menentukan keberhasilan anda belajar membaca Alqur’an. Keberhasilan anda akan dimulai dari kemampuan memberikan hak ketukan per huruf Alqur’an.
Pembaca yang dirahmati Allaah...... ! (amiiin)
Ketahuilah bahwa satu-satunya kitab yang mengatur cara pembacaan hingga ke teknik ketukan huruf per huruf, itu hanyalah kitab Alqur’an. Hal ini menjadi penting, agar bacaan Alqur’an keluar mengalir dengan teratur dan indah didengarkan.
Ketukan adalah teknik pengucapan per huruf Alqur’an dengan memperhatikan waktu pengucapan. Waktu pengucapan per huruf Alqur’an memiliki ‘satuan lama’ yang jelas, tetap dan teratur. Penulis mengajak anda untuk memahami konsep ketukan ini, sehingga anda akan mempunyai kemampuan terbaik membaca Alqur’an.
Pertama, anda harus memilih satuan waktu yang tetap dan teratur.
Contohnya, yang mudah dipahami semua orang, satuan waktu ‘DETIK’ jam. Detik jam memiliki pola satuan yang jelas, tetap dan teratur. Lama satu detik, selalu sama, susul menyusul. Tik… tik… tik… tik…. Demikianlah pola waktu yang dihasilkan dari detik jam. Jelas, tetap dan teratur.
Kedua, Anda harus memahami konsep ketukan dalam membaca Alqur’an.
Ketahuilah, bahwa secara umum, Alqur’an, dilihat dari sisi teknik pembacaannya, adalah deret huruf yang harus dibaca rata waktu ketukan per hurufnya. Dalam hal ini, Alqur’an adalah deret huruf yang masing-masing hurufnya mempunyai hak ketukan yang sama, tetap dan konstan. Jika hak ini tidak diberikan, maka output bacaan anda akan timpang, tidak indah dan sangat membosankan untuk didengar.
Ketiga, Anda harus konsisten menjaga durasi ketukan.
Jadi anda harus konsentrasi untuk menentukan seberapa cepat bacaan anda, kemudian pertahankan supaya ketukan anda menjadi tetap dan teratur.
Sebagai contoh, misalnya anda masih sangat pemula dalam mempelajari Alqur’an, anda dapat memilih satuan waktu ‘per 1 detik’ dalam membaca tiap huruf Alqur’an. Tempo per 1 detik ini sangat lambat, namun sangat bermanfaat bagi pelajar pemula yang masih sangat kurang berinteraksi dengan huruf Alqur’an. Waktu 1 detik per satu huruf dimaksudkan untuk memberikan space berpikir menyebut bunyi huruf.
Semakin lama anda berinteraksi dengan huruf Alqur’an, akan menjadikan anda akrab dan hafal huruf-huruf itu. Tentunya, ini akan berpengaruh kepada peningkatan kemampuan mempercepat ketukan bacaan anda. Setelah anda hafal, anda harus meningkatkan pola ketukan bacaan anda, dari 1 detik per huruf secara tetap, menjadi 1/2 detik per huruf secara konstan. Hal ini dimungkinkan, karena anda sudah hafal huruf dan tidak membutuhkan upaya ‘berpikir’ yang cukup lama.
Demikian pula, bila anda sudah semakin terbiasa mengucapkan huruf Alqur’an, anda harus meningkatkan lagi stadium ketukan anda, dari 1/2 detik per huruf menjadi 1/3 atau 1/4 detik per huruf secara konstan. Bahkan, bila anda mampu, anda dapat menggandakannya lagi lebih dari itu. Kuncinya, KONSTAN !
Menurut perhitungan saya, kemampuan membaca per 1/4 detik per 1 huruf, itu adalah kemampuan baca yang sangat baik. Ketukan per 1/4 detik akan menghasilkan bacaan yang tergolong lambat, dan bacaan Alqur’an masih cukup mudah untuk ditadabburi.
Pembaca yang dirahmati Allaah...... ! (amiiin)
Ketukan itu… intinya adalah ketepatan mengucapkan tiap satu huruf Alqur’an dengan satuan waktu yang tetap, konstan dan beraturan.
Semakin lama anda belajar membaca Alqur’an, anda akan menemukan berbagai peristiwa dalam tulisan huruf Alqur’an. Misalnya, huruf yang mati (sukun), huruf yang bertasydid, huruf mad (15 kasus), huruf dengung (7 kasus) dan cara-cara berhenti membaca. Semua peristiwa itu, mempunyai hak ketukan yang berbeda-beda. Anda harus mempelajarinya dengan seksama sehingga dapat menghasilkan praktek pembacaan yang benar.
Pembaca yang dirahmati Allaah...... ! (amiiin)
Apabila anda membaca buku-buku tajwid, anda hanya akan mendapatkan sisi teori/nama-nama hukum tajwidnya saja. jarang sekali ada buku tajwid yang memuat cara membaca secara detil hukum-hukum tajwid yang diterangkan di dalamnya.
Kehadiran materi khusus yang membahas masalah manual/teknik ketukan ini, menjadi sangat penting bagi anda yang ingin belajar secara baik.
Saya akan memaparkan hasil penelitian tentang teknik menghitung ketukan ini, berdasarkan bimbingan dari talaqqi dengan para guru Alqur’an. Saya yakin, anda akan sangat membutuhkan penjelasan ini, terutama bagi yang belum pernah mendapatkan bimbingan langsung dari guru Alqur’an.
Pembaca yang dirahmati Allaah...... ! (amiiin)
Tunggu share saya selanjutnya, tiap Senin, Insya Allah
Depok, 21 April 2014
http://binaalquran.wordpress.com/2010/11/10/supriyono/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H