Lina, seorang penjual dawet mengaku jika dipasar ini memang sering didatangi oetugas untuk sidak secara dadakan. "Biasanya ngecek makanan, dicek satu-satu biasanya yang jual makanan, diliat pewarnanya juga", Lina, (26/04/22).
Karena pemeriksaan ini sudah sering terjadi, para pedagangpun sudah tidak merasa kaget lagi, terlebih mereka merasa dagangan mereka aman dari bahan yang berbahaya. pengecualian bahan makanan kemasan pabrik, yang tidak di produksi sendiri oleh pedangan sehingga pedagang pun tidak bisa menjamin keamanannya. Maka petugas mengambil sampelnya untuk di uji lebih lanjut.
Biasanya petugas memeriksa bahan makanan seperti daging ayam, daging sapi, tahu, tempe, bakso, nugget, dan sebagainya. selain bahan makanan, petugas juga memeriksa jajanan pasar seperti dawet, cincau, bubur kacang, tahu bacem, tempe bacem, dan kue-kue pasar lainnya.
Selain pemeriksaan makanan, ternyata dipasar glaheng ini juga sering ada pemeriksaan masker. Petugas Satpol PP biasanya yang melakukan pemerisaan masker. Pedagang dan Pengunjung yang tidak mengenakan masker akan dikenakan sanksi yaitu membersihkan jalan dan lingkungan pasar atau dikenakan denda sebesar Rp 200.000.
Hari ini Dinas Kesehatan Kulon Progo bekerjasama dengan petugas Satpol PP untuk melakukan pemeriksaan bahan makanan sekaligus pemeriksaan Masker. Pemeriksaan hari ini tidak ditemukan bahan berbahaya bahan makanan yang dijual di pasar ini, namun sampel yang dibawa petugas masih akan di periksa petugas.
Pasar Glaheng, yang berlokasi di kecamatan Temo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah. Pasar ini berada dibawah naungan Pemerintah Kabupaten Kulon progo karena pasar inu merupakan pasar negeri meskipun berlokasi didesa dan tempatnya pun tidak begitu besar.Â
Pasar glaheng merupakan pasar pagi, bukan pasar besar yang pedagangnya berjualan dari pagi hingga sore. Pasar ini hanya buka saat waktu pasaran saja yaitu hari Selasa dan Jumat. meskipun hanya pasar pagi, tidak kemudian hanya tersedia bahan makanan atau jajanan pasar saja disini.
Di pasar ini barang yang dijual cukup lengkap mulai dari sembako, sayuran, daging, buah, jajanan, tembakau, aksesoris, bibit tanaman, bahkan hingga berbagai pakaian mulai dari anak-anak hingga dewasa, perempuan maupun laki-laki hingga hijab pun ada. Jasa sol sepatu hingga pangkas rambut pun tersedia. Meskipun hanya pasar pagi dikampun tapi semuanya ada disini.Â
Para pedagang di pasar ini tidak perlu membayar sewa lapak, mereka cukup membayar uang kebersihan setiap pasaran sejumlah Rp 1.000, pengecualin untuk pedangan yang berjualan menggunakan banyak listrik seperti pedagang parutan kelapa yang memarut kelapa menggunakan mesin, ia perlu membayar listrik tak terlalu mahal hanya Rp 15.000 setiap bulan.Â
Selain itu tidak ada biaya sewa atau lainnya. Namun tetap saja ada oknum-oknum nakal yang menjual memperjual belikan lapaknya padahal lapak disini adalah milik negara.Â
Sehingga jika ingin mendapatkan lapak atau menempati lapak kosong kita harus membayar pada penggguna sebelumnya, hal ini dilakukan dengan alasan untuk mematenkan lapaknya supaya lapak itu menjadi lapaknya dan tidak digunakan oleh orang lain. Padahal pada dasarnya lapak lapak disini adalah milik negara.Â