Berdasarkan penjelasan Pak Tomton tersebut, harga bawal laut dipatok dari tiga ratus ribu hingga lima ratus ribu berdasarkan ukurannya.Â
Hasil melaut nelayan akan dibagi dengan pendorong, biasanya pendorong akan mendapat bagian 5% dari keseluruhan hasil. Dari 5% tersebut kemudian dibagi kepada seluruh pendorong, jumlah pendorong cukup banyak dan tidak tetap setiap kali melautnya.Â
Hasil laut akan dikumpulkan di TPI (tempat pelelangan ikan), kemudian ditimbang hasil setiap kapalnya dan dicatat. Selanjutnya semua hasil melaut disatukan dan dilelang di TPI, hasil penjualan ikan tersebut baru kemudian diberikan kepada nelayan dan pendorong.Â
Disana bahkan sudah ada petugas TPI yang bertugas mengelola hasil tangkapan para nelayan. Sisa tangkapan yang tak laku juga akan di bagikan lagi kepada nelayan dan pendorong sesuai hitungan.Â
Biasanya hasil laut di TPI akan dibeli oleh para pedagang ikan di daerah setempat atau para pemilik rumah makan. Warga sekitar juga beberapa ada yang ikut membeli disana untuk mendapatkan harga murah.Â
Biasanya hasil tangkapan sisa penjualan yang diberikan kepada pendorong akan dijual dengan harga yang lebih murah dari harga lelang di TPI, namun ikannya beragam karena hanya sisa dari lelangan.Â
Begitu sulit nya perjuangan para nelayan untuk mencari nafkah, harus mempertaruhkan hidupnya terapung-apung diatas laut.Â
Bahkan belum tentu setiap melaut mendapatkan hasil tangkapan, namun karena usaha dan keteguhannya mereka pasti akan mencapai hari dimana mereka mendapatkan hasil tangkapan yang banyak dan bisa meraup penghasilan puluhan juta.
Contohnya jika sedang panen lobster (panen berarti mendapatkan banyak hasil tangkapan), kita semua tahu lobster memiliki harga jual tinggi dan jika sedang panen mereka bisa mendapatkan puluhan kilo, wajar jika mereka bisa mendapatkan penghasilan puluhan juta saat itu. Tidak ada pekerjaan yang mudah dengan pendapatan yang besar.Â