Kata quarter life crisis kerap didengar di tahun 2020-an ini. Quarter life crisis merupakan istilah yang digunakan untuk seseorang berusia 18-30 tahun yang merasa tidak memiliki arah, mudah khawatir, bingung, dan galau tentang ketidakpastian kehidupannya mendatang.Â
Kaum milenial dan gen z sudah memasuki periode quarter life crisis tersebut. Oleh sebab itu, disarankan untuk mereka yang memasuki periode itu untuk berusaha tenang dan rileks dalam memikirkan serta menjalani hidup. Selain itu, mengisi waktu-waktu luang dengan membaca merupakan salah satu kegiatan bermanfaat.
Misalnya, membaca koran untuk menambah wawasan dan up to date dengan apa-apa yang sedang terjadi. Dikarenakan usia para milenial dan gen z tergolong usia produktif dan sibuk dengan pekerjaan atau perkuliahan membuat membaca koran susah dilakukan.Â
Tapi jangan khawatir, kemajuan teknologi saat ini menghadirkan koran yang praktis dan dapat kalian baca kapanpun dan dimanapun lewat smartphone, yaitu koran digital. Koran digital merupakan salah satu bentuk transformasi dari media lama ke media baru.
Media Baru dan Karakteristiknya
Media baru (new media) digunakan untuk menggambarkan konten yang disediakan melalui bentuk komunikasi elektronik yang dimungkinkan melalui pengguna teknologi komputer (Widodo, 2020:13). Salah satunya adalah smartphone. Hal yang membedakan media baru dengan media lama adalah media baru hadir dengan dukungan internet.
Media baru juga memiliki beberapa karakteristik menurut Martin Lister, dkk (2009:16-44 dalam Widodo, 2022:14), yaitu digital, interactivity, hypertextual, jaringan (global), virtual, simulated. Kali ini kita akan membahas satu per satu.
Digital
Digital merupakan kebalikan dari analog. Digitalisasi memungkinkan informasi untuk disimpan dalam hard disk kompak atau kartu memori mikro dan memungkinkan transmisi informasi secara cepat melalui kabel dan satelit. Digitalisasi menciptakan adanya konvergensi teknologi atau informasi.
Konvergensi berbagai bentuk informasi menjadi satu 'sistem' seperti perpaduan dari teks dan audio visual. Melalui smartphone atau gadget dapat berfungsi tidak hanya membaca teks dan menonton video saja, tetapi juga mencari informasi, mengirim pesan, berbelanja, dan menggunakan GPS.
Interactivity
Media baru mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan media konvensional. Salah satunya adalah interaksinya bersifat dua arah dan memungkinkan pengguna media  atau konsumen media untuk berinteraksi.Â
Contohnya, di media sosial seperti Facebook kita dapat memberikan tanggapan dari sebuah konten, dan si pembuat konten dapat melihat juga bisa memberikan balasan. Hal ini tentu berbeda jika melihat media konvensional dulu, seperti televisi atau koran.
Hypertextual
Hypertext berfungsi untuk membuat suatu rujukan teks dari suatu halaman menuju halaman referensi. Hypertext merupakan fitur umum dari media baru yang membuat para pengguna memiliki lebih banyak kebebasan memilih atas bagaimana mereka menavigasi berbagai sumber informasi yang tersedia bagi mereka.
Jika kita membuat perbandingan, hypertext tidak bisa digunakan pada media konvensional. Sehingga jika ingin mencari referensi kita harus mencari sendiri secara manual.Â
Jaringan (Global)
Melalui media baru interaksi kita menjadi tidak terbatas dan lebih global dengan bantuan jaringan virtual. Jaringan ini memungkinkan meningkatnya kecerdasan kolektif. Jaringan ini memungkinkan pengguna dalam menyatukan informasi (sumber daya) dengan lebih mudah dan bisa juga menjangkau informasi manusia yang lebih luas dari sebelumnya.
Fitur pencarian google merupakan salah satu teknologi yang sangat membantu umat manusia. Melalui google ini pengguna tidak dapat mencari informasi dari manapun, kapanpun, juga pengguna dapat mengunggah informasi yang dimilikinya.
Virtual
Virtual merepresentasikan suatu kondisi yang dapat terlihat berbentuk seperti nyata. Contohnya, mengandung unsur audio-visual yang baik sehingga kondisinya tampak seperti seolah pengguna sedang bertemu dan melihat langsung.
Munculnya media sosial yang memungkinkan berkomunikasi dan bertatap muka dengan melalui layar gadget. Contohnya seperti whatsapp yang memungkinkan pengguna berkomunikasi jarak jauh dengan fitur teks, audio, dan visual. Seperti fitur chatting, free call, dan video call.
Simulated
Ditunjukkan dalam merepresentasikan hal yang sebenarnya nyata menjadi suatu simulasi. Simulasi merupakan satu tahap selanjutnya dari karakter 'virtual'. Â Simulasi bisa dilihat dengan jelas pada game komputer yang memberikan pengalaman mendalam bagi pengguna ke dalam kehidupan virtual.
Karakter ini mengantarkan munculnya game dengan tema life simulator, seperti The Sims. The Sims adalah salah satu game yang membuat penggunanya seperti memiliki kehidupan baru melalui karakter yang diciptakan. The Sims menjadi salah game yang sangat digandrungi.
Berdasarkan karakter-karakter di atas, kita dapat mengetahui bahwa koran digital merupakan salah satu media baru walaupun sebelumnya merupakan media lama (konvensional). Hal ini karena koran digital memiliki hampir semua karakter tersebut.
Kelebihan dan Jenis Koran Digital
Koran digital merupakan konvergensi dari koran konvensional. Koran digital menggunakan media digital dalam menampilkan informasi melalui peralatan elektronik yang sudah dilengkapi internet.Â
Tidak seperti koran konvensional pada umumnya dibaca secara berurutan dimulai dari berita-berita di halaman depan, koran digital dalam suatu website lebih fleksibel karena pembaca memiliki kebebasan yang lebih luas dalam memilih topik berita  (Praditya, 2012: 136). Hal ini memanjakan pembaca untuk dapat membaca hal-hal yang diinginkannya.
Contoh tampilan koran digital:
Koran digital menggunakan teknologi internet sehingga pembaca dapat membaca berita kapanpun dan dimanapun, hanya bermodalkan gadget yang dilengkapi internet. Ini tentu sangat praktis untuk para pembaca yang tidak mau ribet atau sibuk.
Selain itu, informasi yang ada pada koran digital lebih cepat sampai ke pembaca dibandingkan dengan koran konvensional yang memiliki jadwal terbitnya tersendiri. Â Kelebihan-kelebihan inilah yang membuat masyarakat berpindah ke koran digital dan mulai perlahan meninggalkan koran konvensional.
Koran digital memiliki dua jenis berdasarkan bentuk atau formatnya, yaitu koran digital dengan format portal berita dan format electronic newspaper (Praditya, 2012: 137). Koran digital yang menggunakan platform portal berita dalam menyajikan berita pada suatu website, disajikan dengan layout tertentu yang dalam memudahkan pembaca dalam memilih berita sesuai dengan keinginannya.Â
Koran digital berbentuk electronic newspaper atau e-paper mempunyai konten dan layout yang hampir sama dengan surat kabar edisi cetak. Berbeda dengan koran konvensional, koran digital 'dicetak' dalam format elektronik (contoh: pdf) yang dapat dibaca melalui gadget.Â
Koran digital dapat dibaca secara gratis atau berbayar. Koran digital berbayar biasanya memiliki fitur langganan, dimana pengalaman pembaca gratis dengan berlangganan pasti berbeda. Contohnya seperti minim iklan dengan berita yang lebih banyak.Â
Salah satu koran digital yang dapat dibaca dengan gratis dan berbayar adalah Tempo. Berikut penjelasan mengenai koran digital Tempo.
Referensi:
Nareza, M. (2020, November 12). Memahami Quarter Life Crises dan Cara Menghadapinya. Retrieved from alodokter.com: https://www.alodokter.com/memahami-quarter-life-crisis-dan-cara-menghadapinya
Praditya, D. (2012). Perkembangan Surat Kabar Digital Di Era Konvergensi. Observasi Vol. 10, 136-137.
Widodo, Y. (2020). Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Universita Atma Jaya Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H