Mohon tunggu...
alpasri ari nindi
alpasri ari nindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya sekarang sebagai mahasiswa di UIN SMDD Bukittinggi

Hobi saya berkarya seni seperti kaligrafi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Pergeseran Paradigma Orientalisme dan Konsep Kenabian

21 Desember 2022   22:24 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mendengar kata kata Orientalisme, teman teman berfikir tentang apa kalo mendengar kata kata yang berbunyi Orientalisme...? Mungkin dari teman teman udah tau apa itu Orientalisme atau masih ada yang kurang tau tentang Orientalisme, atau ada dari teman teman yang masih belum mengetahui apa itu Orientalisme...? 

 Mungkin disini saya akan sedikit mengupas apa itu orientalisme, apa itu pegeseran paradigmanya serta apa konsep kenabian menurut dari orientalisme tersebut.

 Mungkin disini saya akan terlebih dahulu membahas apasih orientalisme itu...?

 Menurut yang saya pelajari Orientalisme itu membahas tentang ilmu ketimuran atau yang lebih tepatnya mengkaji ilmu tentang timur. Dan barang siapa orang orang yang mempelajari tentang ilmu ilmu tersebut maka dia disebut " orientalis ". dan berdasarkan yang saya pelajari Orientalisme ini munculnya sekitar abad ke - 18 M, dari sekian banyaknya pengertian tentang orientalisme baik itu dari tokoh tokoh filsuf maupun dari buku, tapi saya sendiri mendefenisikan Orientalisme ini secara cukup komprehensif yaitu " Segala sesuatu yang bersumber dari orang orang barat itu adalah orientalisme ".

 Dengan berkembang pesatnya ilmu ilmu yang ada di Timu dan di Barat ini membuat para pemuka atau ulama ulama dari Nasrani tergoda dan semakin mengamati ilmu di Timur dan di Barat tersebut. Dari sinilah para orientalis atau bisa di sebut sebagai para sarjana sarjana dari Timur dan Barat untuk menaruh perhatian yang besar agar mreka juga dapat mempelajari apa itu islam.

 Menurut yang saya pelajari tentang orientalisme ini mereka juga mempunyai banyak program program dan kegiatan kegiatan yang beragam, contohnya seperti: pengajaran di perguruan perguruan tinggi, trus mengumpulkan tentang manuskrip Arab, koreksian penerbitan menerjemahkan bahasa dari bahasa Arab ke bahasa Eropa, dan menyusun berbagai macam studi bahasa Arab dan Islam.

 Sebelum saya mengkaji atau menelusuri lebih dalam atau lebih jauh tentang pergeseran paradigma dari orientalisme ini mungkin terlebih dahulu membahas tentang apasih paradigma ini, nah paradigm ini adalah pandangan mendasar para ilmuan tentang persoalan yang menjadi fokus dari kajiannya. 

 Paradigma ini yang saya pelajari terbagi pula menjadi tiga bagian, yaitu:

 Yang pertama paradigma metafisik, didalam paradigma metafisik ini saya memahami tentang paradigma yang menjadi konsesus ( kesepakatan bersama atau kebulatan suara ) yang terluas karena di paradigma ini membatasi dari bidang kajian dengan bidang keilmuan.

 Yang kedua adalah paradigma Sosiologi, nah dalam paradigma ini saya sedikit memahami tentang suatu pandangan para ilmuan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan dari dalam ilmu pengetahuan yang tertentu.

 Dan yang ketiga adalah paradigma Konstruk, nah didalam paradigma ini adalah yang menganggap bahwa suaatu realitas social yang dapat dilihat sebagai hasil kontruksi social itu sendiri yang bersifat relatif.

 Nah pergeseran dari paradigma ini sendiri adalah bagaimana cara kita memahami dari orientalisme yang tendensius ( berpihak, suka menyusahkan, dan melawan ) menuju suatu objek yang sangat dipicu oleh perkembangan zaman tidak mungkin dibelenggu oleh siapapun, salah satunya perubuhan yang paling mencolok di awal abad 20 yang dimana pada abad itu lahirnya bangsa bangsa Afrika dan Asia sebagai Negara yang merdeka.

 Pada konsep kenabian ini sudah tidak asing lagi bagi kita untuk mendengar kata kata tersebut, karena nabi ini adalah seorang yang di anugrahi oleh Allah SWT bakat intelektual ( mempunyai kecerdasan yang tinggi, cendikiawan, totalitas pengertian atau kesadaran, terutama yang menyangkut tentang pemikiran dan pemahaman ) yang sangat luar biasa, dengan bakat intelektual tersebut ia mampu mengetahuinya sendiri tanpa dikasih tau oleh orang lain, selain itu Allah juga membwrikan ilmu secara khusus kepada orang orang pilihan-Nya dengan cara memasukkan ke dalam hati mereka dan melimpahkan kedalam roh mereka tanpa usaha yang susah payah dari mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun