Mohon tunggu...
Alpaprana
Alpaprana Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Jika arwah sang penyair, dan setumpuk kesedihan pecinta sastra mengalir di urat nadi, maka ijinkanlah aku mencumbui setiap mata yang membaca rangkaian kalam rahsa alpaprana (aksara biasa), sampai terbenamnya bahasa penaku di keabadian sulbi makhluk berkulit tanah, sebelum tiupan sangkakala memanggil, menyentuh udara kiamat, hingga membangunkan seisi jagad raya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi di Matamu

11 Juli 2016   18:27 Diperbarui: 11 Juli 2016   19:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu saja menyejukkan, melihat cara langit membentangkan sayap-sayap jingganya. Sama menyejukkan ketika bayang seraut gadis berkhimar, penuh kalam kasih sederhana, datang menjajaki lamunanku dengan warna-warni cinta.

Mulanya, sederetan gemawan di ujung maghrib dunia terasa biasa. Sampai sesak napas kerinduan kembali pada ingatan, melukis sebentuk permintaan rahasia hati yang harus ku-tuntaskan, kemudian nampaklah senja yang menakjubkan dari sentuhan mata pena yang masih erat kugenggam.

Ada sederetan puisi cinta yang tak terbantah, tatkala lingkar matang mentari dipangku reranting pohon Waru. Ada kenisbian waktu yang menunjuk istimewa, menuntun segala hasrat di jiwa, untuk menempatkan citra layaknya kerinduan, menghenti sejenak keharuan, dan menikmati bait-bait lamunan di bawah langit senja tak berkawan.

Selalu saja, aku menantikan akhir dari setiap wajah pagi, agar tiada lagi keraguan di ruang riang hati, sebab sejatinya cinta tlah melebur ke wujud senja, menjelma serangkaian aksara syahdu yang kutulis sebagai puisi di matamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun