Mohon tunggu...
Alpaprana
Alpaprana Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Jika arwah sang penyair, dan setumpuk kesedihan pecinta sastra mengalir di urat nadi, maka ijinkanlah aku mencumbui setiap mata yang membaca rangkaian kalam rahsa alpaprana (aksara biasa), sampai terbenamnya bahasa penaku di keabadian sulbi makhluk berkulit tanah, sebelum tiupan sangkakala memanggil, menyentuh udara kiamat, hingga membangunkan seisi jagad raya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Wajah Puisi

9 Juli 2016   20:18 Diperbarui: 9 Juli 2016   20:24 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tinta dari titik rahsa

menggema, menitis sederetan aksara biasa (alpaprana)

memekakkan telinga jiwa

 

Pada sebentuk buku sederhana

di selembar kertas

tertulis kejujuran pena

dengan kalimat-kalimat sastra

menanam benih-benih abstrak

memupuk kekayaan bahasa

memanen nilai estetika

dari dan untuk mereka sang penikmat kata

 

Tuhan tlah menyiapkan dunia yang cantik

kepadamu makhluk berkulit tanah,

bermata senja,

berhati embun,

untuk memainkan aksara tanpa batas

kata tanpa rupa

dan makna tanpa akhir yang dilupa

 

Dengan pujian yang ditulis

kesejatian seni trus bercerita

dari udara

menuju cahaya

dari bayang hijau dedaunan

menembus gemawan langit

tiada temu apapun

hanya puisi

suara rahsa yang mengikat hakikat

asal tinta kembali tinta

putih kan hitam

hitam pun putih

di keabadian enigma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun