[caption caption="Puisiku_Senja.Jpeg"][/caption]
Kuletak selembar kertas usang di tepian samudra
menindih sekumpulan butir-butir pasir senja.
Â
Selembar kertas yang berisi kalam-kalam puisi, yang aku tulis seperti mengukir rasa dari hati.
Â
Pada kertas usang itu, cinta kutuang sebagai perjalanan panjang menuju hakiki kebahagiaan, dan rindu, hanya jembatan penghubung sebelum sampai ke tujuan.
Â
Pada senja yang telah memilih, kertas usang itu kutinggalkan sendirian. Lalu, akupun menjauh dengan tanpa memandangnya sedetikpun. Walau kutahu, anganku selalu berkelebat mencumbui cinta yang tertulis di dalamnya, tetap aku menutup mata.
Â
Biarkanlah puisiku tertinggal di pasir senja. Sebab bukan apapun yang kuharap dari sebuah cinta, bukan pula pembalasan akan rasa sakit, melainkan makna sebentuk keikhlasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H