Titah mata tinta semesta menulis tawar renjana
resapkan seberkas cahya separuh candra
menyibak tirai kabut pekat di relung jiwa
merodong bijak makna
singgah di jari-jari aksara biasa (alpaprana)
Â
Malam syairku
getir rasa seluruh darah beku
basah wajah tanah diterpa air mata sendu
sekar kenanga menjamah resah
lelah sukma tertahan di akar gelebah
Â
Teranglah dilema
dari arah heningku nurani bergema
rebah kalam aksamala pasrah sujudkuÂ
sembah sang Maha Kuasa di sepertiga gelapku
ayat-ayat nestapa lantunku ikhlas
yakinku takdir seputih kertas
Â
Malam syairku
rasa murca indriyaku
oh sekar kenanga di pangkuan waktu
lirik sekilas bayang lalu berdebu menderu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H