Entah pagi, siang, sore, malam
Ada satu tempat yang selalu kudatangi
Waktu paling tepat adalah malam hari
Kenapa malam?
Karena bagi seorang jomblo sepertiku
Tak ada wanita yang bisa dikirimi pesan
Hanya temanku lelaki yang bisa diberi pesan dan membalas
Pesanku apa? Ya, pergi ke warung simpang
Di warung itu kami selalu mengobrol sambil menghisap rokok ketengan yang kami beli patungan ditambah minum perasa berenergi
Ketika obrolan sudah mencapai ujungnya palingan kami hanya bermain gawai masing-masing
Namun, tak jarang melamun memikirkan masa depan masing-masing
Menghitung merk kendaraan dan warnanya juga memberikan kesenangan yang aneh
Meskipun kegiatannya terlihat seperti pengangguran kelas kakap tetapi kami senang saja
Durasi kami duduk pun tak terbatas
Tak jarang sampai kami turut pula membantu pemilik warung tutup
Yah begitulah banyak yang berpikir kegiatan kami di warung simpang tak ada gunanya tetapi bagi kami hal ini sangat berguna
Ketika aku akan meninggalkan kota ini warung simpang ini akan menjadi land mark kota bagiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H