Mohon tunggu...
Aloysia Krisnawatie
Aloysia Krisnawatie Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Dosen Desain Interior

Selanjutnya

Tutup

Seni

Eksplorasi Aplikasi Teknik Cap pada Elemen Interior

15 Juli 2024   22:47 Diperbarui: 15 Juli 2024   22:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024 (Analisis Pola pada hasil eksplorasi teknik cap karya mahasiswa)

Istilah "handycraft", yang berarti "kerajinan tangan," sering digunakan untuk menggambarkan seni kriya. Kriya adalah hasil dari proses pengembangan peradaban manusia yang sinergis dan interaktif antara manusia, alam, dan lingkungan sosialnya. Selain itu, itu bukan hanya produk fisik yang memiliki nilai fungsional dan estetika (Primadani dkk., 2022). Artinya, seni kriya adalah seni kerajinan tangan manusia yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari sambil mempertahankan nilai artistik dan keindahan. Salah satu jenis seni kriya Nusantara adalah teknik cap.

Teknik cap telah digunakan dalam berbagai bentuk seni selama berabad-abad dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan material. Ini memungkinkan seniman dan desainer membuat pola dan tekstur yang menarik dengan menggunakan stempel, cap, atau benda apa pun yang dapat digunakan sebagai pola cap. Teknik cap sudah sangat dikenal di Indonesia, terutama karena sering digunakan dalam batik.

Batik dengan teknik cap biasanya dibuat dengan membuat pola terlebih dahulu untuk menjadi dasar pola yang akan digunakan untuk membuat cap pada kain. Teknik cap ini dapat digunakan secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahan yang mudah ditemukan di sekitar Anda. Agar tidak hilang tergantikan oleh produk budaya globalisasi, kerajinan dengan teknik cap sebagai produk budaya tradisional harus tetap ada dan mengikuti perkembangan gaya hidup kontemporer. Salah satu cara kerajinan dapat bersinergi dengan globalisasi adalah melalui pengembangan desain dan diferensiasi produk, menurut Titi Indahyani (Primadani dkk., 2022).

Dengan waktu yang lebih lama, teknik cap juga dapat digunakan untuk mengeksplorasi potensi artistik dan fungsional dari tekstur daun dalam dekorasi interior. Dengan menggunakan motif daun sebagai elemen dekoratif, nuansa alami dan segar dapat dimasukkan ke dalam ruangan, yang seringkali diperlukan untuk menciptakan suasana yang menenangkan dan menyegarkan. Dalam lingkungan kota yang cenderung padat dan padat, sentuhan material alam dapat digunakan dalam berbagai cara dalam ruangan, salah satunya melalui dekorasi interior; ini dapat memberikan kesan segar dan menenangkan, serta memberikan efek relaksasi dan meningkatkan kesejahteraan penghuni (Nastiti dkk., 2023). Untuk membuat lingkungan yang tidak hanya praktis tetapi juga cantik dan nyaman, desain interior sangat penting.

Penggunaan elemen dekorasi yang inovatif adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Tekstur semu, atau tekstur palsu, dapat menambah dimensi visual tanpa mengubah struktur fisik ruang. Ini membuatnya menjadi pilihan yang populer. Spesifik, teknik cap menawarkan cara yang efisien dan mudah untuk membuat berbagai pola dan tekstur yang menawan. Ada banyak pilihan dekorasi dalam desain interior, salah satunya adalah penggunaan teknik cap. Teknik cap adalah metode yang mudah diakses dan dapat diterapkan pada berbagai permukaan, termasuk dekorasi interior. Metode ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan pola dan tekstur yang konsisten dan detail dengan meniru keindahan alami daun serta memberikan kesan dimensi yang berbeda dan kreatif. Teknik ini juga memungkinkan penggunaan berbagai jenis cat dan media, yang meningkatkan fleksibilitas dalam desain dan aplikasinya. Dalam penelitian dekorasi interior ini, tema komposisi daun diangkat dengan tujuan meningkatkan estetika ruangan dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk bertindak secara praktis dan kreatif. Masyarakat dapat memperluas referensi mereka untuk membuat elemen dekoratif yang unik dan menarik dengan mempelajari teknik cap. Selain itu, penggunaan motif daun sejalan dengan tren desain yang semakin mengutamakan keberlanjutan dan penghormatan terhadap alam.

Dekorasi Interior

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat merancang interior. Selain elemen dinding, lantai, plafon, dan furnitur, elemen dekorasi juga sangat penting untuk menentukan estetika ruangan. Keberhasilan sebuah desain interior juga bergantung pada estetika ruangan. Adanya faktor penilaian seperti keseimbangan, ritme, dan kesatuan menentukan hal ini (Ida Mulyati & Ketut Sudiana, 2022).
Menurut Cliff Moughtin (2020), elemen dekorasi memberikan kontribusi yang paling signifikan terhadap kualitas formal karena dapat memberikan kesan visual untuk mendapatkan kesenangan visual, melepaskan perasaan, memicu reaksi, merangsang ingatan, dan merangsang imajinasi. 

Kecantikan dan kenyamanan sebuah ruangan dapat ditentukan oleh elemen pendukungnya, yaitu dekorasi. Variasi elemen dekorasi sendiri sangat besar. Tidak hanya dapat dipasang pada furnitur, tetapi juga dapat dipasang pada dinding, lantai, plafon, dan bahkan dekorasi berdiri sendiri yang berfungsi sebagai furnitur. Selanjutnya, Cliff Moughtin (Alfin Syah, 2020) mengatakan bahwa elemen dekorasi harus mempertimbangkan prinsip-prinsip, diantaranya proporsi, skala, harmoni, kontras, keseimbangan, irama, dan kesatuan. Oleh karena itu, meskipun berbagai garis, bentuk, tekstur, dan warna digunakan dalam sebuah karya, satu kesatuan tetap hadir.

Selain itu, konsep dan tema yang digunakan dalam desain interior memengaruhi pemilihan dekorasi interior. Pemilihan dekorasi yang tepat sangat menentukan kekuatan tema pada desain interior. Selain itu, fungsi ruangannya. Dalam memilih dekorasi harus mempertimbangkan fungsi ruang agar dekorasi dapat mendukung tema ruang. Beberapa contoh elemen dekorasi yang sering ditemui pada ruangan adalah lukisan, frame foto, jam dinding, hiasan dinding, cermin, rak buku, partisi, dinding transparan, tanaman, lampu gantung, lampu berdiri, wallpaper, karpet, dan banyak lagi. Ini karena dinding merupakan area vertikal yang cukup luas dan berpotensi mendukung. Oleh karena itu, elemen dekorasi dinding adalah yang paling mudah dipilih.

Teknik Cap

Teknik cap biasanya termasuk dalam batik Indonesia. Teknik cap batik sering digunakan untuk membuat kain masal. Ragam hias yang dihasilkan memberikan efek visual yang menarik, tetapi karena bidang kain yang besar, prosesnya memerlukan waktu yang lama. Menurut Murdianto (2022), ada beberapa jenis cap tergantung pada bahan dasarnya, diantaranya adalah cap kertas, cap kayu, cap pelat, dan cap tembaga. Secara umum, metode cap yang biasa digunakan dalam pembuatan batik pada bidang kain yang lebar memerlukan ratusan hingga ribuan kain batik. Namun, mengadopsi teknik cap pada elemen dekorasi interior dapat dijadikan sebagai alternatif ide untuk memperindah ruangan. 

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024 (Analisis Pola pada hasil eksplorasi teknik cap karya mahasiswa)
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024 (Analisis Pola pada hasil eksplorasi teknik cap karya mahasiswa)

Teknik cap ini menggunakan pola yang mudah ditemui di lingkungan sekitar, yaitu dengan mengangkat tema stilasi daun, untuk membuat dekorasi interior. Daun memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Berbagai karakter dan jenis tanaman bentuk daun ini membuatnya unik. Teknik cap akan menggunakan bentuk alami daun ini sebagai dasar elemen dekorasi. Selama proses pembuatan, transformasi bentuk daun menjadi elemen visual melalui penataan yang sesuai dengan prinsip elemen dekorasi. Dengan tema daun sebagai objek dekoratif, pembuatan cap ini berfungsi sebagai elemen dekorasi interior.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024 (Ilustrasi dekorasi interior dengan teknik cap)
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024 (Ilustrasi dekorasi interior dengan teknik cap)

Penutup

Teknik cap daun dapat menciptakan suasana yang lebih hangat dan memberikan sentuhan alami dan organik pada suatu ruangan. Melalui penggunaan metode ini di lingkungan Masyarakat agar dapat untuk lebih menghargai keindahan alam serta memahami bagaimana komponen alam dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membuat ruang yang nyaman dan indah. 

Teknik pembuatan dekorasi interior dengan teknik cap daun ini dapat diaplikasikan dengan mudah oleh masyarakat dengan menggunakan berbagai media yang dapat dijangkau. Dengan melakukan eksperimen dan beberapa kali percobaan, pembuat dapat menghasilkan berbagai macam pola dan kombinasi bentuk dan warna yang menarik.  Untuk menemukan gaya dan hasil terbaik, sangat disarankan untuk terus mencoba berbagai jenis daun, metode pewarnaan, dan aplikasi pada berbagai media. Untuk membuat dekorasi yang indah, diperlukan kreativitas dan keberanian untuk mencoba kombinasi baru. Teknik cap daun bersama dengan metode lain dapat menawarkan peluang untuk penelitian tambahan dan kegiatan pengabdian masyarakat lainnya, seperti sosialisasi masalah lingkungan dan pelatihan atau workshop tentang pengolahan limbah daun untuk dekorasi interior, menambah referensi ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Penulis: 

Aloysia Krisnawatie, S.T., M.Ds.

Ardian Jaya Prasetya, S.T., M.Ds.

Aldila Yuanditasari, S.T., M.Ds.

DAFTAR PUSTAKA

Alfin Syah, R. (2020). STILASI DAUN TERATAI PADA KARYA LOGAM SEBAGAI DEKORASI INTERIOR JURNAL KARYA SENI.

Ida Mulyati, M., & Ketut Sudiana, I. (2022). Lukisan Wayang Kamasan Sebagai Salah Satu Elemen Dekorasi Interior untuk Memberi Nuansa Bali yang Unik. Journal on Education, 05(01), 799--807. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/joe.v5i1.686

Murdianto, G. (2022). PERANCANGAN MOTIF BATIK DENGAN SUMBER IDE POHON KEBEN MELALUI TEKNIK BATIK CAP. Hastagina: Jurnal Kriya dan Industri Kreatif, 2(1), 80--107. https://doi.org/https://doi.org/10.59997/hastagina.v2i01.831

Nastiti, R. A., Hasya, A. H., & Yuanditasari, A. (2023). Kehadiran Unsur Alam pada Interior Floating Resort sebagai Intepretasi Konsep Wellbeing Design. Seminar Nasional Desain (SNADES). http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/18140

Primadani, T. I. W., Putra, W. W., Kurniawan, B. K., & Wardhana, M. (2022). Pengembangan kombinasi produk keramik dan bambu sebagai dekorasi interior modern. Productum: Pengetahuan dan Perancangan Produk, 5(2), 49--58. https://doi.org/https://doi.org/10.24821/productum.v5i2.7449

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun