Tidak hanya sekedar minum kopi, makan atau membeli kudapan, masyarakat datang ke warung kopi untuk duduk-duduk sambil bercengkerama dengan pengunjung yang lain.Â
Berbekal sebuah televisi di sudut ruangan, pengunjung warung kopi bisa duduk selama berjam-jam tanpa memesan lagi segelas atau secangkir kopi di warung.
Pengunjung warung kopi datang dengan berbagai tujuan. Bertemu dengan teman-teman, bermain kartu atau catur, bercengkerama, berbisnis ataupun bermaksud menemui pelayan warung kopi. Fasilitas terbaru dalam warung kopi adalah fasilitas internet gratis atau wi-fi.Â
Dengan adanya fasilitas wi-fi di dalam warung kopi, pengunjung dapat menggunakannya berlama-lama untuk bermain game online.Â
Para pengunjung warung kopi tidak mempermasalahkan kondisi warung yang sangat sederhana yang hanya dengan meja dan bangku kayu tua, mereka tetap menikmati kopi dan kudapan yang disediakan di dalam warung.
Meskipun dengan keadaan yang terbatas, pengunjungnya tetap setia datang ke warung kopi. Apabila keadaan warung kopi sedang sangat ramai, maka pengunjungnya memilih duduk lesehan.Â
Para pengunjung warung kopi tidak merasa risih meskipun duduk berdekatan dan tidak saling mengenal. Mereka memanfaatkannya dengan saling berbincang-bincang santai untuk mendapatkan informasi baru.Â
Pengunjung setia warung kopi di Gresik menganggap bahwa nongkrong atau biasa disebut cangkrukan oleh masyarakat merupakan budaya khas kota Gresik, dan dengan bersosialisasi di warung kopi akan mendapatkan berbagai informasi baru, bertemu dengan teman-teman lama dan saudara-saudara.
Sebagai salah satu ruang untuk bersosialisasi, warung kopi menunjukkan adanya nilai-nilai gaya hidup yang menjadi budaya masyarakat kota Gresik.Â
Secara tidak langsung, warung kopi dianggap sebagai tempat hiburan bagi masyarakat setempat. Artinya, tempat ini menjadi bagian hidup dari masyarakat setempat dan erat kaitannya dengan kebutuhan sehari-hari.Â